PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) terus berekspansi untuk memperluas akses dan meningkatkan layanan bagi masyarakat dalam upaya mendukung implementasi Qanun Nomor 11 tahun 2018 Tentang Lembaga Keuangan Syariah.

“Perluasan jaringan kantor ini dilakukan untuk memudahkan akses dan meningkatkan layanan bagi masyarakat Aceh yang hendak membuka atau mengkonversi rekeningnya ke Bank Syariah Mandiri,” kata Direktur Mandiri Syariah Anton Sukarna dalam siaran pers diterima Antara di Banda Aceh, Senin.

Ia menyebutkan Mandiri Syariah menambah lima kantor cabang baru dan merelokasi tiga kantor cabang eksisting dalam upaya penerapan Qanun tentang Lembaga Keuangan Syariah.
 
Kelima kantor cabang baru tersebut adalah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Banda Aceh Peunayong di Jl. Pocut Baren Peunayong, KCP Banda Aceh Keutapang di Jl. Mata le-Keutapang, KCP Banda Aceh Unsyiah Darussalam di Kampus Unsyiah,  KCP Bener Meriah di Jl. Syiah Utama No 92, dan KCP Idi Rayeuk di Jl. Medan Banda Aceh.
 
Adapun, kantor cabang relokasi adalah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Banda Aceh Ulee Kareng di Jl. T. Iskandar No. 1 Desa Lam Glumpang, KCP Takengon di Jl. Sengeda No. 83, dan KCP Sabang di Jl. Perdagangan No. 70 Kota Bawah Barat, Kec. Sukakarya.
 
"Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, kami mendukung penuh implementasi Qanun Bank Syariah di Aceh, dengan cara memperkuat infrastruktur jaringan serta mempersiapkan produk dan layanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Aceh,” katanya.
 
Region Head I Mandiri Syariah Ahmad Zailani menambahkan dengan perluasan ini, maka jaringan kantor Mandiri Syariah di Aceh saat ini menjadi 36 outlet yang didukung oleh 184 unit ATM Mandiri Syariah, Bank Mandiri dan jaringan ATM Bersama. Serta didukung layanan digital meliputi Mandiri Syariah Mobile dan Net Banking.
 
Ahmad Zailani mengatakan penambahan kantor tersebut diharapkan dapat meningkatkan aset Mandiri Syariah di Aceh yang mencapai Rp2,24 triliun per Maret 2020 naik 57,91 persen dari periode tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,41 triliun. 

Adapun per akhir triwulan I 2020 aset Mandiri Syariah secara nasional mencapai Rp114,75 triliun naik 16,43 persen secara yoy. 

“Nilai ini merupakan pencapaian tertinggi bank syariah di Indonesia sampai dengan saat ini,” katanya.
 
Sementara itu Corporate Secretary Mandiri Syariah Ahmad Reza menyampaikan saat ini Mandiri Syariah terus berkoordinasi dengan Bank Mandiri sebagai induk perusahaan dalam proses pengalihan aset ke Mandiri Syariah. 

"Tentunya kami akan siap melanjutkan pengelolaan aset-aset Bank Mandiri di Aceh agar nasabah dapat tetap mendapatkan layanan perbankan terbaik dari Bank Mandiri Group,” jelasnya.
 
Hingga Maret 2020, aset yang dimiliki Bank Mandiri di Aceh antara lain 47 kantor cabang, serta lebih dari 200 ribu nasabah dengan portofolio dana pihak ketiga sekitar Rp2 triliun.
 
Ahmad Reza menambahkan pihaknya telah mengantungi izin untuk membuka Layanan Syariah Bank (LSB) di seluruh kantor cabang Bank Mandiri di Aceh. 
 
“Layanan Syariah Bank ini akan membantu masyarakat untuk membuka rekening syariah, melunasi Biaya Pelaksanaan Ibadah Haji (BPIH) serta memberikan informasi lain terkait produk dan layanan syariah yang dibutuhkan,” katanya.
 
Untuk kemudahan dan kenyamanan nasabah, Mandiri Syariah gencar melakukan transformasi digital. Diantaranya meningkatkan dan mengembangkan fitur digital channel seperti tarik tunai tanpa kartu ATM, transaksi pembayaran ke berbagai marketplace, pengisian saldo e-wallet, pembayaran dengan QRIS dll. 
 
“Bahkan kini masyarakat sudah bisa membuka rekening online #dirumahsaja dengan cara mendownload aplikasi Mandiri Syariah Mobile. Ini adalah fitur pertama yang dimiliki bank syariah di Indonesia. Dengan #dirumahsaja tentunya sejalan dengan pesan Pemerintah dalam pencegahan penyebaran COVID-19,” kata Ahmad Reza.
 
Mandiri Syariah juga berupaya menjadikan Mandiri Syariah Mobile sebagai Superaps, di mana dalam satu aplikasi tersebut, nasabah bisa melakukan transaksi keuangan, berbagi melalui fitur pembayaran zakat, sedekah, wakaf, kurban, sekaligus beribadah dengan adanya fitur jadwal sholat, arah kiblat, lokasi masjid, juz amma, kutipan hadist, hikmah, dll. 
 
“Insya Allah fitur-fitur Islami tersebut akan memudahkan nasabah untuk beribadah terlebih bagi masyarakat Aceh yang dikenal sangat taat menjalankan syariat agama,” demikian Ahmad Reza.

Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020