Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menyalurkan bantuan berupa 350 paket bahan pokok dari Fatih Bilingual School (putri) untuk korban terdampak banjir, panti asuhan, penyandang disabilitas, dan anak yatim tiga gampong (desa).

"Kami atas nama Pemko dan warga Banda Aceh menyampaikan terima kasih atas bantuan ini. Semoga Fatih semakin maju, dan seluruh unsur manajemen mendapatkan balasan dari Yang Maha Kuasa," kata Aminullah saat penerimaan bantuan itu di Banda Aceh, Selasa (19/5).

Wali Kota dalam sambutannya menyampaikan apresiasi itu terutama kepada Yayasan Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School, dan selama ini telah bekerja sama dalam hal kepedulian terhadap warga di daerah berjuluk "Kota Serambi Mekkah".

Fatih sendiri, ia menilai, sudah tidak asing lagi di kalangan warga Banda Aceh.

Sekolah Fatih telah banyak berkontribusi dalam kemajuan pendidikan di ibu kota Provinsi Aceh ini, sebut dia.

Seperti diketahui, bantuan sosial dan paket iftar Ramadhan 1441 Hijriah itu diberikan secara simbolis oleh Wali Kota Aminullah didampingi isteri Nurmiaty AR, dan Ketua Yayasan Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School Surahman Siraid.

Lalu General Manager Fatih Mustafa Chakalle Owlo, Kepala Sekolah Fatih Azhar Annas, Kepala Dinas Sosial Rizal Junaedi, dan Camat Baiturrahman M Rizal kepada para penerima bantuan sosial Fatih Bilingual School.

"Kita patut bersyukur, karena banyak sekali bantuan yang datang. Ini adalah buah kebersamaan, dan perhatian bagi kita bersama," ujar Wali Kota Aminullah.

Kepala Sekolah Fatih Bilingual School, M Azhar Annas, mengatakan, pihaknya selalu mengadakan kegiatan sosial pada bulan suci Ramadhan, baik itu oleh sekolah maupun dari alumni.

"Di Fatih, kami membentuk karakter mereka (siswa-siswi) untuk menjadi pribadi yang peduli sesama," ujarnya.

Atas terselenggaranya kegiatan tersebut, ia pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada wali kota. "Terima kasih pemko Banda Aceh yang telah memfasilitasi acara sosial ini,"

Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia Banda Aceh, M Nur Abdullah, mewakili disabilitas dan penerima bantuan sosial itu menyatakan, sangat bersyukur atas uluran tangan tersebut.

"Terima kasih kepada bapak wali kota, dan pihak sekolah Fatih. Dikala suana seperti ini, kami merasa sangat kesulitan mencari nafkah, nasib kami cukup pedih. Apalagi di tengah pandemi, dan terkena musibah banjir lagi," katanya.

Ia menyebut, 90 persen dari tunanetra di Banda Aceh berprofesi sebagai juru pijat di Kutaraja. Dengan aturan jaga jarak satu meter yang diimbau pemerintah dalam pencegahan COVID-19, maka mereka sangat khawatir dan tidak dapat bekerja sementara waktu.

"Bantuan ini akan kami manfaatkan dengan sebaik mungkin, terutama untuk kebutuhan sehari-hari bersama keluarga. Sekali lagi terima kasih," ungkap M Nur.



 

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020