Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zainal Arifin yang sehari-hari akrab disapa Chek Zainal mencanangkan Gampong (Desa) Lampaseh Kota di Kecamatan Kuta Raja menjadi pilot project (proyek percontohan) Kampung Tangguh Nusantara di ibu kota Provinsi Aceh.

"Tangguh menghadapi COVID-19, tangguh menghadapi gejala sosial ekonomi, sehingga desa ini mampu menciptakan stabilitas keamanan, ekonomi, sosial, dan berbagai hal lainnya," ucap Zainal di Banda Aceh, Kamis.

Hal itu diungkapkannya dalam sambutan yang digelar di Kantor Keuchik Lampaseh Kota turut dihadiri oleh Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Trisno Riyanto, Camat Kuta Raja Arie Januar beserta unsur muspika, dan perangkat gampong setempat.

Pria yang akrab disapa Chek Zainal ini mengajak seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) untuk bahu-membahu membina, dan menjadikan gampong ini sebagai desa yang benar-benar tangguh.

Ia berharap penetapan Lampaseh Kota sebagai Kampung Tangguh Nusantara dapat dicontoh oleh desa-desa lainnya di Banda Aceh, bahkan Aceh.

"Bagaiamana masyarakatnya sudah mampu melakukan karya nyata dan inovasi-inovasi dalam mengelola desa, sembari meningkatkan kekompakan sehingga secara bersama dapat mencegah Covid-19," katanya.

Ia menegaskan, masyarakat harus benar-benar mampu menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dalam kehidupan sehari-hari.

"Jangan pernah bosan dalam menjakankan protokol kesehatan baik dari peraturan pemerintah, daerah, kecamatan maupun desa. Mari kita gelorakan pelaksanaan protokol kesehatan, mulai dari mencuci tangan pakai sabun, pakai masker, dan jaga jarak demi kemaslahatan kita bersama," tutur Zainal.

Kapolresta Kombes Pol Trisno Riyanto mengatakan, awalnya kampung tangguh nusantara akan dicanangkan oleh Kapolri dan Panglima TNI via video conference (konferensi video).

"Namun karena partisipan yang dibatasi 100 gampong, maka kita launching (luncurkan) secara mandiri oleh pak wakil wali kota," katanya.

Ia melanjutkan, adapun latar belakang Lampaseh Kota ditunjuk sebagai Kampung Tangguh Nusantara, karena kasus pertama COVID-19 di Banda Aceh terjadi di desa ini. "Namun kasus Covid 19 dapat diatasi dengan cepat berkat kekompakan yang dibangun antara masyarakatnya dan pemerintah desa serta kecamatan," ujarnya.

Untuk diketahui, pandemi COVID-19 bukan hanya masalah bidang kesehatan saja, namun permasalahan sosial dan ekonomi terkhusus ketahanan pangan juga merupakan bagian dari dampak virus corona jenis baru.

"Apalagi beberapa bulan terakhir ini, terjadi peningkatan kasus corona di Banda Aceh dan Aceh pada umumnya," ujar Trisno.

Menurutnya, masalah sosial dan ekonomi rentan memicu gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Oleh Karena itu, markas besar (mabes) Polri mencanangkan Kampung Tangguh Nusantara. 

"Dan diharapkan kepada Babinkamtibmas dan Babinsa, terus melakukan pembinaan termasuk di bidang kesehatan bersama-sama masyarakat serta tenaga kesehatan dalam upaya pencegahan COVID-19," ungkapnya.

Menyikapi pandemi COVID-19, katanya lagi, tentunya masalah sosial dan ekonomi terkhusus ketahanan pangan harus menjadi prioritas. "Kita dihadapkan dengan upaya pencegahan COVID-19, di mana masyarakat diimbau tetap di rumah. Namun tidak mungkin juga harus berdiam diri, sehingga mungkin tetap bekerja melakukan kegiatan ekonomi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19," kata Trisno.

Keuchik Lampaseh Kota, Masri Gade, mengaku bersyukur karena wilayah desanya mendapatkan kepercayaan ditunjuk sebagai pilot project Kampung Tangguh Nusantara. "Mudah-mudahan kampung kami dapat menjadi acuan dalam penanganan terhadap pandemi COVID-19," ucapnya.

"Kami berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada pak wali kota, pak wakil wali kota, pak kapolresta Banda Aceh, dan pak Dandim 0101/BS yang telah menunjuk gampong kami sebagai Kampung Tangguh Nusantara. Kami atas nama pemerintah desa bersama seluruh masyarakat siap melaksanakan amanah sebagai Kampung Tangguh Nusantara," ujar Masri
 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020