Komandan Korem (Danrem) 011 Lilawangsa Kol Inf Sumirating Baskoro meminta kepada seluruh prajurit TNI dan Aparatur Sipil Negara (ASN) agar selalu waspada dan tanggap terhadap bahaya kebakaran, khususnya kebakaran gedung dan asrama.
Hal tersebut dikatakannya saat kegiatan simulasi penanganan penanggulangan kebakaran gedung dan asrama di lingkungan Komando Resor Militer (Korem) 011 Lilawangsa. Kegiatan yang bekerjasama dengan PLN UP3 Lhokseumawe tersebut berlangsung di Lapangan Sudirman Kota Lhokseumawe, Jum'at (17/7).
"Dengan adanya giat ini, maka prajurit TNI dan ASN bisa mendapatkan pelatihan cara-cara menguasai dan memadamkan api dalam sebuah simulasi yang diakibatkan oleh arus pendek listrik, ledakan kompor gas dan kobaran minyak bahan bakar,"kata S Baskoro.
Dikatakannya, seperti yang diketahui bahwasanya asrama TNI berposisi sangat rapat dan hampir rata-rata berkontribusi kayu serta instalasinya sudah tua, sehingga kerap kali terjadi kebakaran dikarenakan kurangnya respon dalam antisipasi pencegahan tersebut.
"Kita melakukan simulasi ini dengan tujuan untuk lebih meningkatkan pemahaman terhadap langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan saat terjadinya kebakaran di gedung dan asrama TNI,"katanya.
Program simulasi pelatihan penguasaan dan pemadam api bagi seluruh prajurit TNI dan ASN di Korem 011 Lilawangsa merupakan suatu upaya untuk membekali kemampuan prajurit dalam menghadapi ancaman atau dalam kondisi kebakaran di lingkungan markas dan asrama prajurit.
"Lebih baik mencegah dari pada mengobati, karena sekian tahun kita bekerja, namun akan hilang begitu saja dalam waktu lima menit apabila terjadi kebakaran. Sejauh ini kebakaran yang terjadi di asrama TNI, 70 persen penyebabnya adalah arus pendek listrik,"katanya.
Danrem 011 Lilawangsa juga menambahkan, untuk mengantisipasi kebakaran tersebut, di markas Korem sendiri sudah terpasang beberapa Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di setiap sudut ruang dan juga terpasang CCTV yang terkoneksi ke handphone, sehingga dapat terpantau setiap saat.
"Selain itu, kita juga selalu melakukan pengecekan terhadap kabel-kabel instalasi listrik yang sesuai standar produsen di markas Korem maupun di asrama prajurit TNI,"kata dia.
S Baskoro juga menghimbau kepada seluruh prajurit dan keluarganya agar selalu waspada terhadap potensi-potensi yang mengakibatkan kebakaran dan melakukan pengecekan sebelum meninggalkan rumah dan memakai produk berlabel SNI.
"Kepada seluruh prajurit TNI dan ASN pada saat keluar rumah harus memastikan bahwa semuanya dilakukan pengecekan dan yakinkan semua sudah aman untuk ditinggalkan,"katanya.
Kegiatan tersebut dihadiri ratusan anggota TNI, mulai dari Perwira, Bintara dan Tamtama serta ibu-ibu Persit. Kemudian juga dihadiri oleh perwakilan dari PLN UP3 Lhokseumawe dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Lhokseumawe.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Hal tersebut dikatakannya saat kegiatan simulasi penanganan penanggulangan kebakaran gedung dan asrama di lingkungan Komando Resor Militer (Korem) 011 Lilawangsa. Kegiatan yang bekerjasama dengan PLN UP3 Lhokseumawe tersebut berlangsung di Lapangan Sudirman Kota Lhokseumawe, Jum'at (17/7).
"Dengan adanya giat ini, maka prajurit TNI dan ASN bisa mendapatkan pelatihan cara-cara menguasai dan memadamkan api dalam sebuah simulasi yang diakibatkan oleh arus pendek listrik, ledakan kompor gas dan kobaran minyak bahan bakar,"kata S Baskoro.
Dikatakannya, seperti yang diketahui bahwasanya asrama TNI berposisi sangat rapat dan hampir rata-rata berkontribusi kayu serta instalasinya sudah tua, sehingga kerap kali terjadi kebakaran dikarenakan kurangnya respon dalam antisipasi pencegahan tersebut.
"Kita melakukan simulasi ini dengan tujuan untuk lebih meningkatkan pemahaman terhadap langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan saat terjadinya kebakaran di gedung dan asrama TNI,"katanya.
Program simulasi pelatihan penguasaan dan pemadam api bagi seluruh prajurit TNI dan ASN di Korem 011 Lilawangsa merupakan suatu upaya untuk membekali kemampuan prajurit dalam menghadapi ancaman atau dalam kondisi kebakaran di lingkungan markas dan asrama prajurit.
"Lebih baik mencegah dari pada mengobati, karena sekian tahun kita bekerja, namun akan hilang begitu saja dalam waktu lima menit apabila terjadi kebakaran. Sejauh ini kebakaran yang terjadi di asrama TNI, 70 persen penyebabnya adalah arus pendek listrik,"katanya.
Danrem 011 Lilawangsa juga menambahkan, untuk mengantisipasi kebakaran tersebut, di markas Korem sendiri sudah terpasang beberapa Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di setiap sudut ruang dan juga terpasang CCTV yang terkoneksi ke handphone, sehingga dapat terpantau setiap saat.
"Selain itu, kita juga selalu melakukan pengecekan terhadap kabel-kabel instalasi listrik yang sesuai standar produsen di markas Korem maupun di asrama prajurit TNI,"kata dia.
S Baskoro juga menghimbau kepada seluruh prajurit dan keluarganya agar selalu waspada terhadap potensi-potensi yang mengakibatkan kebakaran dan melakukan pengecekan sebelum meninggalkan rumah dan memakai produk berlabel SNI.
"Kepada seluruh prajurit TNI dan ASN pada saat keluar rumah harus memastikan bahwa semuanya dilakukan pengecekan dan yakinkan semua sudah aman untuk ditinggalkan,"katanya.
Kegiatan tersebut dihadiri ratusan anggota TNI, mulai dari Perwira, Bintara dan Tamtama serta ibu-ibu Persit. Kemudian juga dihadiri oleh perwakilan dari PLN UP3 Lhokseumawe dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Lhokseumawe.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020