Universitas Syiah Kuala dan Universitas Sebelas Maret (UNS) sepakat berkolaborasi untuk mewujudkan Kampus Merdeka yang telah dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 

“Sebagai perguruan tinggi yang tunduk pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, maka UNS harus menyiapkan institusinya untuk merealisasikan konsep pendidikan Kampus Merdeka tersebut,” kata Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho di Banda Aceh, Selasa.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela penandatanganan MoU antara Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal dan dirinya yang berlangsung secara virtual di Ruang Mini Rektor Unsyiah, Banda Aceh.

Ia menjelaskan untuk merealisasikan konsep pendidikan Kampus Merdeka tersebut, pihaknua tidak bisa melaksanakan sendiri tapi harus berkolaborasi dengan banyak pihak termasuk Unsyiah. 

Menurut Prof Jamal, saat ini setiap perguruan tinggi memang harus terbuka jika ingin cepat berkembang, baik terhadap sesama perguruan tinggi, dunia usaha, maupun birokrasi.

Prof. Jamal berharap kerja sama dengan Unsyiah tersebut bisa memberikan pengaruh yang signifikan bagi kedua perguran tinggi tersebut.

“Kami sangat berharap kerja sama ini bukan sekadar seremonial saja, tapi bisa melahirkan sesuatu yang nyata, dalam upaya menciptakan generasi unggul, dan memberikan value added bagi UNS dan Unsyiah,” katanya.

Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal  menyambut baik dengan kerja sama tersebut, di mana sebelumnya kedua perguruan tinggi tersebut sudah pernah bekerja sama dalam program Erasmus +.  

Saat itu Unsyiah bersama enam perguruan tinggi lainnya di Indonesia termasuk UNS, telah menandatangani MoU dengan Universite De Limoges asal Perancis.

menjelaskan saat ini Unsyiah bersama enam perguruan tinggi lainnya di Indonesia termasuk UNS, telah menandatangani MoU dengan Universite De Limoges asal Perancis.

“Ada sebuah program Erasmus + yang akan berakhir tahun ini. Semoga setelah ini kita bisa berlanjut untuk melakukan kerja sama dengan berbagai program lainnya,” katanya.


Prof. Samsul mengakui, kedua perguruan tinggi ini memiliki keunggulannya masing-masing, misalnya Unsyiah, yang dua pusat studinya hari ini telah diakui sebagai Pusat Unggulan IPTEK yaitu Pusat Studi Mitigasi dan Bencana (TDMRC) dan Atsiri Research Center (ARC).

Sedangkan UNS dan Unsyiah, bisa bersinergi dengan keunggulannya masing-masing, sehingga dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi dunia pendidikan di Indonesia.

Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020