Banda Aceh (ANTARA) - Civitas akademika Universitas Syiah Kuala (USK) yang terdiri dari guru besar dan dosen mengingatkan para penyelenggara negara dan pemerintah untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan dengan mengerahkan dan memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan politik praktis dan golongan.
“Kami ingatkan kepada semua penyelenggara negara dan pemerintah untuk tidak memanfaatkan institusi dan sumber daya negara dan pemerintah untuk memenuhi kepentingan politik pribadi dan golongan melalui sikap keberpihakan dalam proses kontestasi suksesi kepemimpinan nasional. Penyelenggara negara dan pemerintahan harus bersikap jujur, dan adil serta menjadi fasilitator yang baik dan benar bagi semu kelompok serta golongan ,” kata Guru Besar USK Prof Akyar Hasan di Darussalam, Banda Aceh, Jumat.
Pernyataan itu merupakan sikap dari civitas akademika USK sebagai wujud dari perasaan batin dan tanggungjawab moral terhadap prilaku penyelenggara negara dalam proses kontestasi suksesi kepemimpinan nasional yang di pusatkan di Tugu Darussalam, Banda Aceh.
Baca juga: Hindari politisasi, Imlek di Banda Aceh tahun ini tanpa Barongsai
Dalam pernyataan sikap yang dihadiri guru besar dan dosen di lingkungan kampus “Jantong Hatee” rakyat Aceh itu, juga meminta pemerintah daerah seluruh Indonesia agar menjalankan fungsi penyelenggaraan pemerintah dengan baik yang sesuai dengan konstitusi dan peraturan perundang undangan serta selalu berpedoman pada prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintah yang baik dengan tidak mengabaikan norma hukum dan melindungi kepentingan negara dan bangsa.
“Penyelenggaraan Pemilu sebagai wujud manifestasi demokrasi harus menjunjung tinggi etika dan norma hukum yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Hukum tidak hanya dipandang sebagai teks semata, melainkan juga harus dilengkapi dengan nilai-nilai dan prinsip- prinsip yang terkandung di dalamnya serta dijalankan secara konsisten bermartabat,” katanya.
Pihaknya meyakini proses mempengaruhi kualitas hasil, jika proses tidak sesuai dengan prinsip penyelenggaraan pemilihan umum yang jujur, adil, umum, bebas dan rahasia, maka dipastikan hasil pemilihan umum tidak akan menghasilkan pemerintah yang berintegritas dan memiliki legitimasi dari rakyat sebagai pemegang kedaulatan.
Baca juga: Banda Aceh siapkan 1.832 Linmas bantu pengamanan pemilu serentak
“Kami mengajak seluruh masyarakat dan semua komponen bangsa Indonesia untuk terlibat langsung dan aktif guna memastikan pemilihan umum berjalan secara jujur, adil, langsung, umum, bebas dan rahasia, demi menghasilkan pemerintahan yang berintegritas dan mendapatkan legitimasi yang kuat berbasis penghormatan terhadap suara rakyat sebagai usaha merawat dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan,” katanya.
Pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat dan komponen bangsa untuk menciptakan Pemilu yang aman dan damai serta terhindar dari kekacauan.
Guru Besar USK Prof Abubakar mengatakan aksi pernyataan sikap batin atas keprihatinan kondisi negara dan bangsa Indonesia menjelang hari pemungutan suara pemilihan umum 2024 oleh civitas akademika USK murni dari personal masing-masing guru besar dan dosen.
“Kehadiran mereka di sini secara personal untuk menyampaikan ekspresi rasa batinnya bahwa mereka ingin negeri ini baik dan pemilihan umum berjalan dengan jujur,” katanya.
Baca juga: Pemkot Banda Aceh tindak tegas aparatur desa tak netral saat pemilu