PT Pertamina MOR I terus berupaya memberikan kontribusi untuk Provinsi Aceh salah satunya melalui sumbangsih pada pendapatan asli daerah lewat  setoran Pajak Bahan Bakar Kendaraan (PBBKB) di provinsi itu sebesar Rp171,3 miliar.

“Setoran yang dibukukan ini untuk periode Januari sampai Juli tahun ini,” kata Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR I, M. Roby Hervindo dihubungi di Banda Aceh, Rabu.

Ia menjelaskan setoran PBBKB tersebut tertuang dalam hasil rekonsiliasi yang dilakukan oleh Pertamina MOR I dengan Badan Keuangan Daerah Provinsi Aceh pada rapat daring pada Agustus.

Menurut dia pandemi COVID-19 ikut berdampak pada sektor transportasi, sehingga setoran PBBKB Januari - Juli 2020 turun tipis 5,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Namun laju penurunan dihambat dengan tren positif meningkatnya konsumsi bahan bakar berkualitas.

Ia menyebutkan hingga Juli 2020, porsi konsumsi Pertamax cs meningkat ketimbang Premium dan Jika dibandingkan periode sama 2019, konsumsi Pertamax cs bertambah empat persen. Sebaliknya konsumsi Premium turun 12,5  persen. 

“Ini berkontribusi besar bagi PBBKB, karena nilai pajak Pertamax cs lebih besar dibanding Premium," kata Roby.

Ia mengatakan Apabila tren peningkatan positif konsumsi Pertamax cs ini dapat terus dipertahankan, maka setoran PBBKB juga akan tumbuh. 


Pertamina mencatat sekitar sebulan sejak diterapkannya program pemasangan stiker di Aceh, konsumsi rata-raya harian Pertamax cs  mengalami peningkatan. Sebaliknya konsumsi Premium mengalami penurunan mencapai 4,3 persen jika dibandingkan sebelum program pemasangan stiker.

“Kami melihat ada perubahan perilaku konsumsi ke arah BBM berkualitas. Pergeseran konsumsi 95 persen ke Pertamax, 5 persen ke Pertamax Turbo. Itu sebabnya Pertamax Turbo  mengalami kenaikan tertinggi 27 persen, disusul Pertamax yang naik 14 persen, kemudian Pertalite naik tipis 0,5 persen dibandingkan sebelum program pemasangan stiker,” kata Roby.

Tren positif serupa juga terjadi pada segmen BBM diesel. Peningkatan tertinggi terjadi pada Dexlite yang mencapai 124 persen. Disusul Pertamina Dex yang naik 44 persen dibandingkan sebelum program.

“Ini menandakan program stiker mulai menunjukkan dampak positif. Pergeseran konsumsi dari BBM subsidi dan Premium, menggambarkan masyarakat mampu yang tak mau ditempel stiker, beralih menggunakan BBM berkualitas. Tentunya ini akan membawa dampak positif bagi konsumen, karena mesin kendaraan lebih awet dan efisien,” demikian Roby.

Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020