Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menyatakan kota yang dipimpinnya siap menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XXI Aceh-Sumatra Utara tahun 2024.

Hal tersebut disampaikannya ketika menerima audiensi Tim Pendamping Persiapan Infrastruktur PON Aceh-Sumut 2024 yang dipimpin Ketua Harian Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh Kamarudin Abubakar di pendopo wali kota Banda Aceh, Senin.

Baca juga: PON XXI Aceh-Sumut akan tetap digelar pada 2024

Menurutnya, menjadi tuan rumah PON bersama Provinsi Sumut merupakan kesempatan berharga,  dan sangat besar nilainya bagi Aceh secara umum, dan Banda Aceh pada khususnya. 

"Kami sangat gembira, dan berterima kasih atas penunjukan sebagai tuan rumah bersama sejumlah kabupaten/kota lainnya di Aceh," ungkap dia. 

Baca juga: Aceh-Sumut berharap SK penetapan tuan rumah PON XXI segera terbit

Ia pun tak akan menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan kepada daerah berjuluk "Kota Serambi Mekkah" untuk menggelar sejumlah cabang olahraga (cabor) utama, seperti sepakbola dan tenis. 

"Kami siap menjadi tuan rumah, dan akan mendukung habis-habisan untuk menyukseskan pesta olahraga terbesar nasional ini," katanya lagi.

Baca juga: PON XXI Aceh-Sumut rencanakan pertandingkan 56 cabang olahraga

Banda Aceh sebagai ibu kota provinsi sebut Aminullah mempunyai sarana dan prasarana yang memadai untuk menggelar event olahraga berskala besar. 

"Di antaranya kita punya dua stadion yang representatif, yakni H Dimoerthala Lampinenung dan Harapan Bangsa. Selain sepakbola, beberapa fasilitas cabor lainnya juga tersedia di sini," tutur mantan Direktur Utama Bank Aceh tersebut.

Selain itu, lanjutnya, Pemerintah Kota Banda Aceh dewasa ini juga tengah membangun fasilitas tenis indoor di Gampong (Desa) Lambung, Kecamatan Meuraksa. 

Di tempat yang sama juga tersedia lahan yang luas untuk pembangunan venue cabor lainnya, seperti panahan. "Kita juga punya Gedung Banda Aceh Convention Hall yang berkapasitas 4.000 orang," terangnya.

Masih menurut Aminullah, penyelenggaraan PON 2024 akan memberi multiplier effect atau dampak pengganda bagi Aceh, khususnya Banda Aceh. 

"Selain membangkitkan dunia olahraga, juga akan berpengaruh di sektor ekonomi, dan kesempatan emas untuk memperkenalkan Aceh kepada nusantara dan dunia internasional," ujarnya.

Ketua Harian KONI Aceh, Kamarudin Abubakar, mengatakan, direncanakan PON ke-XXI 2024 akan menggelar 59 cabor, dan kemungkinan terdapat penambahan enam cabor lagi. 

"Nantinya di Aceh maupun Sumut akan menggelar masing-masing 28 atau 31 cabang olahraga," katanya.

Ia memastikan, acara seremoni pembukaan PON akan digelar di Aceh, sementara penutupan di Sumut.

Adapun venue utama, lanjut dia, nantinya dibangun di kawasan Kuta Malaka, Aceh Besar. 

"Banda Aceh sendiri akan menggelar sejumlah cabor utama, di antaranya sepakbola, tenis lapangan, dayung, panahan, tarung drajat, rugby, dan 'woodball'," tutur dia.

Demi menggelar cabor-cabor tersebut, ucapnya, maka akan dibangun sejumlah venue baru, dan merenovasi beberapa venue yang sudah tersedia. "Salah satu venue olahraga yang akan dibangun baru, yakni di kawasan Lambung. Empat gedung wisma atlet juga akan dibangun di Banda Aceh," ungkapnya.

Sementara yang akan direnovasi, yaitu Stadion H Dimoerthala Lampineung, Stadion Harapan Bangsa, dan lokasi cabor dayung di kawasan Lamnyong. Pihaknya juga mempertimbangkan pembangunan venue baru untuk cabor sepatu roda di Kota Banda Aceh.

"Semua venue yang akan dibangun harus berstandar internasional, sehingga usai PON nantinya pun masih bisa tetap dipergunakan dan tidak terbengkalai," kata pria yang akrab disapa Abu Razak.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020