PT PLN UIW Aceh bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dalam upaya menindaklanjuti keluhan masyarakat sekitar PLTMG Arun terkait kebisingan dan getaran yang dirasakan oleh masyarakat sekitar.
“Rekomendasi yang akan diberikan DLH akan ditindaklanjuti baik rekomendasi tekhnis maupun non tekhnis. Sambil menunggu rekomendasi dari DLH, PLN akan memperbaiki mesin yang menyebabkan kebisingan dan getaran yang tinggi tersebut,” kata General Manager PT PLN UIW Aceh, Jefri Rosiadi di Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Sumbagut Peaker 2 kapasitas 250 MW diresmikan oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf pada tahun 2018 di Kecamatan Muara Satu Gampong Meuria Paloh Kota Lhokseumawe, merupakan salah satu pembangkit listrik yang bertujuan memperkuat Sistem Kelistrikan Wilayah Aceh dan mulai beroperasi pada tanggal 27 Maret 2020.
Ia mengatakan dengan beroperasinya PLTMG Sumbagut-2 Peaker Power Plant 250 MW tersebut akan meningkatkan kapasitas penyediaan energi listrik untuk Provinsi Aceh khususnya untuk mendukung pertumbuhan perekonomian Kota Lhokseumawe termasuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun.
Menurut dia dengan meningkatnya keandalan suplai energi Listrik untuk Provinsi Aceh khususnya Kota Lhokseumawe terutama saat beban puncak tanpa harus bergantung dari Sumatera Utara sekaligus untuk mendongkrak perekonomian masyarakat yang lebih besar sehingga investor yang ingin berbisnis atau menanamkan investasinya di Aceh tidak perlu khawatir lagi dengan masalah ketersediaan pasokan listrik.
Ia menambahkan keberadaan Proyek Pembangunan PLTMG Sumbagut-2 Peaker Power Plant 250 MW, juga membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar.
PLN bertekad untuk menyelaraskan pengembangan ketiga aspek dalam penyediaan listrik yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan.
Ia mengatakan selama Proyek Pembangunan PLTMG Sumbagut 2 Peaker Power Plant 250 MW ini, PLN juga telah menyalurkan bantuan program CSR untuk masyarakat sekitar proyek (Kecamatan Muara Satu) seperti bantuan pembangunan Balai Pengajian di Gampong Meuria Paloh pada tahun 2017, bantuan pembangunan Balai Pengajian Nurul Hidayah di Gampong Meuria Paloh dan bantuan pembuatan sumur bor di Gampong Padang Sakti pada tahun 2018.
Kemudian pada tahun 2019 bantuan pembangunan MCK dan tempat wudhu untuk PAUD di Gampong Padang Sakti, pembangunan masjid/ mushalla di Gampong Padang Sakti dan pada tahun 2020 memperbaiki fasilitas bermain PAUD di Gampong Meuria Paloh, pembangunan tempat wudhu di balai pengajian di Gampong Meuria Paloh.
“Semoga dengan kehadiran PLTMG Sumbagut 2 Peaker Power Plant 250 MW ini, Aceh akan memiliki lumbung energi listrik yang cukup besar dan mampu menopang iklim investasi di Aceh, serta menumbuhkan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar,” demikian Jefri.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
“Rekomendasi yang akan diberikan DLH akan ditindaklanjuti baik rekomendasi tekhnis maupun non tekhnis. Sambil menunggu rekomendasi dari DLH, PLN akan memperbaiki mesin yang menyebabkan kebisingan dan getaran yang tinggi tersebut,” kata General Manager PT PLN UIW Aceh, Jefri Rosiadi di Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Sumbagut Peaker 2 kapasitas 250 MW diresmikan oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf pada tahun 2018 di Kecamatan Muara Satu Gampong Meuria Paloh Kota Lhokseumawe, merupakan salah satu pembangkit listrik yang bertujuan memperkuat Sistem Kelistrikan Wilayah Aceh dan mulai beroperasi pada tanggal 27 Maret 2020.
Ia mengatakan dengan beroperasinya PLTMG Sumbagut-2 Peaker Power Plant 250 MW tersebut akan meningkatkan kapasitas penyediaan energi listrik untuk Provinsi Aceh khususnya untuk mendukung pertumbuhan perekonomian Kota Lhokseumawe termasuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun.
Menurut dia dengan meningkatnya keandalan suplai energi Listrik untuk Provinsi Aceh khususnya Kota Lhokseumawe terutama saat beban puncak tanpa harus bergantung dari Sumatera Utara sekaligus untuk mendongkrak perekonomian masyarakat yang lebih besar sehingga investor yang ingin berbisnis atau menanamkan investasinya di Aceh tidak perlu khawatir lagi dengan masalah ketersediaan pasokan listrik.
Ia menambahkan keberadaan Proyek Pembangunan PLTMG Sumbagut-2 Peaker Power Plant 250 MW, juga membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar.
PLN bertekad untuk menyelaraskan pengembangan ketiga aspek dalam penyediaan listrik yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan.
Ia mengatakan selama Proyek Pembangunan PLTMG Sumbagut 2 Peaker Power Plant 250 MW ini, PLN juga telah menyalurkan bantuan program CSR untuk masyarakat sekitar proyek (Kecamatan Muara Satu) seperti bantuan pembangunan Balai Pengajian di Gampong Meuria Paloh pada tahun 2017, bantuan pembangunan Balai Pengajian Nurul Hidayah di Gampong Meuria Paloh dan bantuan pembuatan sumur bor di Gampong Padang Sakti pada tahun 2018.
Kemudian pada tahun 2019 bantuan pembangunan MCK dan tempat wudhu untuk PAUD di Gampong Padang Sakti, pembangunan masjid/ mushalla di Gampong Padang Sakti dan pada tahun 2020 memperbaiki fasilitas bermain PAUD di Gampong Meuria Paloh, pembangunan tempat wudhu di balai pengajian di Gampong Meuria Paloh.
“Semoga dengan kehadiran PLTMG Sumbagut 2 Peaker Power Plant 250 MW ini, Aceh akan memiliki lumbung energi listrik yang cukup besar dan mampu menopang iklim investasi di Aceh, serta menumbuhkan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar,” demikian Jefri.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020