Dalam upaya mempermudah berkomunikasi, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Lhokseumawe mengajarkan Bahasa Indonesia kepada Migran Rohingya yang ditampung di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Desa Meunasah Mee Kandang Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe, Kamis (15/10).

Sekretaris PMI Kota Lhokseumawe M Agam Khalilullah mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya agar bisa mempermudah dalam berkomunikasi dan kelas Bahasa Indonesia itu sudah dimulai sejak bulan Juli 2020.

“Program ini merupakan salah satu upaya agar bisa mempermudah komunikasi, jadi kelas belajar Bahasa Indonesia ini dilakukan sebanyak empat kali dalam satu minggu, yaitu dari hari Senin hingga Kamis dan dilakukan secara berkelanjutan,”kata Agam.

Ia menambahkan, metode pembelajaran tersebut awalnya mengenalkan huruf-huruf alfabet dan angka-angka, apabila sudah mulai memahami kemudian baru dilanjutkan dengan mengeja bacaan.

Dalam setiap harinya itu ada sekitar 30 Migrain Rohingya yang mengikuti kelas tersebut, maka ada sekitar 65 persen para manusia perahu tersebut yang sudah memahami, meskipun belum fasih.

“Jadi sekarang ini, ada sekitar 65 persen sudah bisa memahami Bahasa Indonesia meskipun tidak fasih. Maksudnya begini, apabila kita berbicara dengan Bahasa Indonesia maka mereka bisa memahaminya apa yang kita sampaikan,”katanya.

Ia menyebutkan, dalam setiap harinya, tim pengajar dari PMI Kota Lhokseumawe mencatat siapa saja yang sudah mampu memahami Bahasa Indonesia, kemudian dilaporkan ke PMI Pusat.

“Setiap hari itu tim pengajar PMI Lhokseumawe memantau siapa saja yang sudah mulai ada perkembangan, kemudian setiap kegiatan ini kami buat laporan situasi harian dan dikirimkan ke PMI Pusat,”kata Agam.

 

Pewarta: Dedy Syahputra

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020