Aliansi Pantau Pelayanan Rakyat (ALPALA) Aceh menyatakan bahwa peringatan Hari Dokter Indonesia 2020 menjadi momentum masyarakat Aceh untuk ikut membantu paramedis dalam menekan angka penyebaran COVID-19 di Tanah Rencong.

"Momen peringatan Hari Dokter Nasional ini harus menjadi refleksi bagi kita semua, agar sama-sama membantu perjuangan mereka dalam melawan COVID-19 ini," kata Koordinator ALPALA Aceh Misward Fuady di Banda Aceh, Sabtu.

Dia menjelaskan jumlah kasus COVID-19 di provinsi paling barat Indonesia itu masih tergolong tinggi. Dokter sebagai garda terdepan telah berjuang keras, bahkan tidak sedikit dokter telah gugur dalam menangani virus yang menyerang paru-paru manusia itu.

Oleh karena itu, lanjut dia, peran masyarakat juga sangat penting untuk ikut berkontribusi dan memberi dukungan penuh terhadap para dokter, dengan cara disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Kata Miswar, peran vital para dokter dan tenaga medis lainnya telah banyak menyelamatkan nyawa pasien terinfeksi COVID-19 di Tanah Rencong, meski mereka juga ikut terpapar dalam menjalankan tugasnya.

"Para dokter rela berkorban bahkan sampai mempertaruhkan nyawanya. Tapi mereka telah menaklukkan ketakutan, kebimbangan, dan risiko terberat selama menghadapi apndemi COVID-19," katanya.

Tambah dia, kasus COVID-19 di Aceh telah mencapai 7.000 orang lebih, sehingga dengan perkembangan COVID-19 yang belum diketahui kapan akan berakhir, semua masyarakat harus ikut mengambil peran dalam memutuskan rantai penyebaran virus.

"Dokter memang garda terdepan dalam menangani COVID-19, akan tetapi masyarakat juga harus manjadi garda terdepan dalam mematuhi protokol kesehatan," ujarnya lagi.

Data Dinas Kesehatan Aceh pada Jumat (23/10) kemarin, secara akumulatif kasus COVID-19 di Aceh telah mencapai 7.037 orang, diantaranya 5.090 orang telah sembuh, 246 orang meninggal dunia, dan 1.701 orang masih dalam perawatan di rumah sakit rujukan atau isolasi mandiri.

Pewarta: Khalis Surry

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020