Personil TNI AL Lanal Lhokseumawe membantu proses evakuasi warga yang terjebak banjir di beberapa kecamatan di Aceh Utara, Senin (7/12), dan diperkirakan debit air luapan dari Krueng Keureuto dan Krueng Pirak akan terus naik.
Banjir yang disebabkan tingginya intensitas curah hujan sejak tiga hari terakhir itu terus meluas dan berdasarkan data BPBD Aceh Utara telah merendam 517 desa di 22 kecamatan di kabupaten tersebut.
Komandan Pangkalan Angkatan Laut Lhokseumawe Kolonel Laut (P) Muhammad Dimmi Oumry memerintahkan langsung kepada Palaksa Lanal Lhokseumawe agar prajurit membantu dan mengevakuasi masyarakat yang terjebak banjir.
"Lanal Lhokseumawe setiap saat siap membantu masyarakat yang terkena musibah atau bencana alam,"kata Kolonel Laut (P) Muhammad Dimmi Oumry di Lhokseumawe.
Menurutnya, upaya tersebut sesuai penekanan dari Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudho Margono agar seluruh jajaran segera beraksi secara bergotongroyong memberikan bantuan kepada masyarakat yang tertimpa musibah bencana alam tanpa harus menunggu komando dari atas.
"Sebagai prajurit TNI, harus siap membantu masyarakat kapanpun dan di manapun, ini sudah menjadi tugas pokok TNI,"kata Kolonel Laut (P) Muhammad Dimmi Oumry
Dari pantauan diketahui lokasi banjir telah menutupi badan jalan nasional di Gampong Mancang, Kecamatan Samudera, Teupin Punti, Peureupok hingga depan Kantor Bupati Aceh Utara, Lhoksukon,"
Arus lalu lintas di sejumlah titik Jalan Medan-Banda Aceh kawasan Aceh Utara macet total akibat banjir luapan air sungai. Banjir menutupi badan jalan nasional itu bahkan mengakibatkan sebagian kendaraan mogok, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
Kendaraan mengalami kesulitan melewati jalan tersebut lantaran ketinggian air di beberapa titik mencapai selutut orang dewasa. Bahkan, di depan kantor bupati, banjir mencapai hampir sepinggang.
Selain mobil minibus, sebagian truk juga mogok disebabkan arus air yang deras. Beberapa kendaraan memilih memutar balik baik dari arah Banda Aceh ke Medan maupun sebaliknya.
Sementara itu, Kepala SAR Aceh Utara Hasbullah mengatakan seluruh tim baik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas, TNI, Polri dan Lanal sudah ikut membantu evakuasi masyarakat yang terjebak banjir di wilayah Aceh Utara.
"Evakuasi itu dilakukan sejak Jumat hingga sekarang di Kecamatan Matangkuli, Pirak Timu, Lhoksukon, Langkahan, dan Kecamatan Paya Bakong. Namun sejak Minggu hingga hari ini evakuasi difokuskan di Lhoksukon, karena ada beberapa warga yang sudah naik ke atap rumah untuk menyelamatkan diri akibat banjir,"katanya.
Hasbullah menambahkan banjir terjadi akibat meluapnya Kreung Keureuto dan Krueng Pirak, sejumlah tanggul sungai juga jebol dan luapannya melebihi debit yang ada.
Selain itu Tim Medis dari TNI AL Lanal Lhokseumawe, Letda Laut (K) dr. M Yoga mengatakan keterbatasan tenaga kesehatan serta obat-obatan menjadi faktor tidak maksimalnya pelayanan terhadap warga yang membutuhkan pertolongan kesehatan.
"Dikhawatirkan bencana banjir ini dapat menyebabkan penyakit demam, batuk, pilek dan diare serta penyakit lainnya seperti leptospirosis atau penyakit bakteri menyebar melalui air seni hewan yang terkontaminasi dengan air,"katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Banjir yang disebabkan tingginya intensitas curah hujan sejak tiga hari terakhir itu terus meluas dan berdasarkan data BPBD Aceh Utara telah merendam 517 desa di 22 kecamatan di kabupaten tersebut.
Komandan Pangkalan Angkatan Laut Lhokseumawe Kolonel Laut (P) Muhammad Dimmi Oumry memerintahkan langsung kepada Palaksa Lanal Lhokseumawe agar prajurit membantu dan mengevakuasi masyarakat yang terjebak banjir.
"Lanal Lhokseumawe setiap saat siap membantu masyarakat yang terkena musibah atau bencana alam,"kata Kolonel Laut (P) Muhammad Dimmi Oumry di Lhokseumawe.
Menurutnya, upaya tersebut sesuai penekanan dari Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudho Margono agar seluruh jajaran segera beraksi secara bergotongroyong memberikan bantuan kepada masyarakat yang tertimpa musibah bencana alam tanpa harus menunggu komando dari atas.
"Sebagai prajurit TNI, harus siap membantu masyarakat kapanpun dan di manapun, ini sudah menjadi tugas pokok TNI,"kata Kolonel Laut (P) Muhammad Dimmi Oumry
Dari pantauan diketahui lokasi banjir telah menutupi badan jalan nasional di Gampong Mancang, Kecamatan Samudera, Teupin Punti, Peureupok hingga depan Kantor Bupati Aceh Utara, Lhoksukon,"
Arus lalu lintas di sejumlah titik Jalan Medan-Banda Aceh kawasan Aceh Utara macet total akibat banjir luapan air sungai. Banjir menutupi badan jalan nasional itu bahkan mengakibatkan sebagian kendaraan mogok, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
Kendaraan mengalami kesulitan melewati jalan tersebut lantaran ketinggian air di beberapa titik mencapai selutut orang dewasa. Bahkan, di depan kantor bupati, banjir mencapai hampir sepinggang.
Selain mobil minibus, sebagian truk juga mogok disebabkan arus air yang deras. Beberapa kendaraan memilih memutar balik baik dari arah Banda Aceh ke Medan maupun sebaliknya.
Sementara itu, Kepala SAR Aceh Utara Hasbullah mengatakan seluruh tim baik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas, TNI, Polri dan Lanal sudah ikut membantu evakuasi masyarakat yang terjebak banjir di wilayah Aceh Utara.
"Evakuasi itu dilakukan sejak Jumat hingga sekarang di Kecamatan Matangkuli, Pirak Timu, Lhoksukon, Langkahan, dan Kecamatan Paya Bakong. Namun sejak Minggu hingga hari ini evakuasi difokuskan di Lhoksukon, karena ada beberapa warga yang sudah naik ke atap rumah untuk menyelamatkan diri akibat banjir,"katanya.
Hasbullah menambahkan banjir terjadi akibat meluapnya Kreung Keureuto dan Krueng Pirak, sejumlah tanggul sungai juga jebol dan luapannya melebihi debit yang ada.
Selain itu Tim Medis dari TNI AL Lanal Lhokseumawe, Letda Laut (K) dr. M Yoga mengatakan keterbatasan tenaga kesehatan serta obat-obatan menjadi faktor tidak maksimalnya pelayanan terhadap warga yang membutuhkan pertolongan kesehatan.
"Dikhawatirkan bencana banjir ini dapat menyebabkan penyakit demam, batuk, pilek dan diare serta penyakit lainnya seperti leptospirosis atau penyakit bakteri menyebar melalui air seni hewan yang terkontaminasi dengan air,"katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020