Ruas jalan utama Kampung Bantang Ara, Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang kondisinya dilaporkan rusak parah dan jika musim hujan jalan tanah itu berubah seperti kubangan kerbau, sehingga menyulitkan masyarakat yang melintasinya.
“Masyarakat bahu membahu menolong pengendara yang akan menuju ke Pekanan,” kata datok penghulu (kades) Kampung Batang Ara, Syafi’i yang dihubungi dari Kuala Simpang, Selasa.
Dijelaskan kondisi jalan Batang Ara diperparah saat tiba hari pekanan di Kampung Blangkandis, Kecamatan Bandar Pusaka, setiap hari Senin.
Para pedangang dan penduduk yang akan menuju ke sana satu-satunya hanya melewati jalan Batang Ara. Hal itu membuat badan jalan makin hancur hingga sukar untuk dilalui.
“Jika tidak segera diperbaiki bisa berdampak lumpuhnya perekonomian masyarakat,” keluhnya.
Menurutnya, panjang jalan wilayah Kampung Batang Ara lebih kurang 4000 meter. Akses jalan penghubung Kecamatan Bandar Pusaka tembus Kecamatan Tamiang Hulu ini pernah dilakukan pengerasan pada 2018, namun kini badan jalan kembali berlumpur.
“ Jalan tersebut sangat dibutuhkan, supaya masyarakat lebih mudah beraktivitas mengeluarkan hasil pertanian dan perkebunan serta setiap hari harus mengantar anak sekolah di luar kampung yang sebentar lagi sudah mulai belajar tatap muka,” pinta datok Syafi’i.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
“Masyarakat bahu membahu menolong pengendara yang akan menuju ke Pekanan,” kata datok penghulu (kades) Kampung Batang Ara, Syafi’i yang dihubungi dari Kuala Simpang, Selasa.
Dijelaskan kondisi jalan Batang Ara diperparah saat tiba hari pekanan di Kampung Blangkandis, Kecamatan Bandar Pusaka, setiap hari Senin.
Para pedangang dan penduduk yang akan menuju ke sana satu-satunya hanya melewati jalan Batang Ara. Hal itu membuat badan jalan makin hancur hingga sukar untuk dilalui.
“Jika tidak segera diperbaiki bisa berdampak lumpuhnya perekonomian masyarakat,” keluhnya.
Menurutnya, panjang jalan wilayah Kampung Batang Ara lebih kurang 4000 meter. Akses jalan penghubung Kecamatan Bandar Pusaka tembus Kecamatan Tamiang Hulu ini pernah dilakukan pengerasan pada 2018, namun kini badan jalan kembali berlumpur.
“ Jalan tersebut sangat dibutuhkan, supaya masyarakat lebih mudah beraktivitas mengeluarkan hasil pertanian dan perkebunan serta setiap hari harus mengantar anak sekolah di luar kampung yang sebentar lagi sudah mulai belajar tatap muka,” pinta datok Syafi’i.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020