Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Taqwallah ke Kabupaten Aceh Jaya untuk melihat kesiapan pelaksaan vaksinasi bagi tenaga kesehatan (nakes) sekaligus membagikan langkah-langkah dalam menyukseskan program vaksinasi.
Kunjungan Sekda Aceh turut didampingi Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banda Aceh dr Makhrojal dan Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif di RSUD Teuku Umar Calang, Sabtu.
“Pada saatnya, semua orang akan mendapat suntikan vaksin COVID-19,” kata Taqwallah.
Ia mengatakan vaksinasi COVID-19 merupakan bentuk ikhtiar pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona yang sedang mewabah di seluruh dunia.
Namun, kata dia, keterbatasan jumlah vaksin membuat pemerintah melakukan skala prioritas. Pejabat negara dan nakes di Indonesia menjadi prioritas menerima vaksinasi tahap awal, lantaran menjadi kelompok rentan tertular COVID-19.
“Oleh karena itu, tenaga kesehata sebagai pihak yang diistimewakan pemerintah karena rentan tertular, maka segera melakukan suntikan vaksin COVID-19 tahap awal, karena berselang 14 hari, kita akan mendapatkan suntikan tahap kedua,” katanya.
Sementara itu, Direktur RSJ Banda Aceh Makhrojal menjelaskan pelaksanaan vaksinasi di RSJ awalnya memang berjalan lambat, disebabkan karena metode yang dilakukan kurang tepat.
Makhrojal menambahkan, setelah menyusun sistem yang tepat dan efisien, tim vaksinator Rumah Sakit Jiwa langsung melakukan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan, dan selesai hanya dalam jangka waktu empat hari.
“Alhamdulillah, setelah mendapat instruksi dan pengarahan dari pak gubernur dan pak Sekda Aceh, kami sukses melakukan vaksinasi bagi tenaga kesehatan di Rumah Sakit Jiwa,” katanya.
Menurut dia, nakes dir RSJ sangat antusias untuk menjalani vaksinasi. Pada Sabtu (7/2) lalu target kami 60 nakes, namun bisa tercapai sebanyak 77 nakes. “Begitu juga di hari kedua, target kita 60 tapi yang divaksin justru sebanyak 83 nakes. Vaksinator kita di Rumah Sakit Jiwa hanya satu orang,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
Kunjungan Sekda Aceh turut didampingi Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banda Aceh dr Makhrojal dan Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif di RSUD Teuku Umar Calang, Sabtu.
“Pada saatnya, semua orang akan mendapat suntikan vaksin COVID-19,” kata Taqwallah.
Ia mengatakan vaksinasi COVID-19 merupakan bentuk ikhtiar pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona yang sedang mewabah di seluruh dunia.
Namun, kata dia, keterbatasan jumlah vaksin membuat pemerintah melakukan skala prioritas. Pejabat negara dan nakes di Indonesia menjadi prioritas menerima vaksinasi tahap awal, lantaran menjadi kelompok rentan tertular COVID-19.
“Oleh karena itu, tenaga kesehata sebagai pihak yang diistimewakan pemerintah karena rentan tertular, maka segera melakukan suntikan vaksin COVID-19 tahap awal, karena berselang 14 hari, kita akan mendapatkan suntikan tahap kedua,” katanya.
Sementara itu, Direktur RSJ Banda Aceh Makhrojal menjelaskan pelaksanaan vaksinasi di RSJ awalnya memang berjalan lambat, disebabkan karena metode yang dilakukan kurang tepat.
Makhrojal menambahkan, setelah menyusun sistem yang tepat dan efisien, tim vaksinator Rumah Sakit Jiwa langsung melakukan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan, dan selesai hanya dalam jangka waktu empat hari.
“Alhamdulillah, setelah mendapat instruksi dan pengarahan dari pak gubernur dan pak Sekda Aceh, kami sukses melakukan vaksinasi bagi tenaga kesehatan di Rumah Sakit Jiwa,” katanya.
Menurut dia, nakes dir RSJ sangat antusias untuk menjalani vaksinasi. Pada Sabtu (7/2) lalu target kami 60 nakes, namun bisa tercapai sebanyak 77 nakes. “Begitu juga di hari kedua, target kita 60 tapi yang divaksin justru sebanyak 83 nakes. Vaksinator kita di Rumah Sakit Jiwa hanya satu orang,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021