Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Aceh menyatakan sebanyak 12.237 orang tenaga kesehatan (nakes) di provinsi paling barat Indonesia itu telah menjalani penyuntikan vaksin Sinovac dosis kedua, sebagai upaya mendapatkan kekebalan tubuh guna mencegah virus corona.

Juru Bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani, Minggu, mengatakan vaksinasi dosis kedua diterima setiap nakes setelah 14 hari penyuntikan dosis pertama, dengan tujuan untuk mencapai kematangan imunitas guna memicu produksi antibodi spesifik terhadap kekebalan tubuh.

“Jumlah nakes yang akan disuntik dosis dua vaksin COVID-19 akan terus bertambah sesuai dengan jadwal mereka,” kata Saifullah di Banda Aceh.

Ia menyebutkan Aceh sudah mulai menjalankan program vaksinasi pada medio Januari lalu. Gubernur Aceh Nova Iriansyah menjadi orang  pertama yang disuntik vaksin Sinovac, bersama dengan unsur Forkopimda Aceh, serta dilanjutkan penyuntikan bagi tenaga kesehatan.

Jubir yang akrab disapa SAG itu menambahkan bahwa tenaga kesehatan yang telah menjalani vaksinasi COVID-19 dosis pertama mencapai 50.398 orang atau 89,25 persen dari target yang ditentukan 56.470 orang.

“Ada sekitar enam ribu nakes lagi yang belum divaksin karena alasan medis. Semua nakes wajib divaksin, kecuali secara medis perlu penundaan atau pembatalan bagi nakes sasaran,” katanya.

SAG menjelaskan bahwa secara umum cakupan vaksinasi COVID-19 di daerah Tanah Rencong itu berjalan dengan baik. Nakes yang mengalami kejadian ikutan pasca-vaksinasi (KIPI), dan sempat dirawat karena umumnya mereka membutuhkan perawatan singkat.

“Namun kemudian sudah sehat kembali. Tidak ada kasus yang fatal. KIPI itu sudah diprediksi sebelumnya dan sudah dipersiapkan prosedur penanganannya,” katanya.

Hingga Sabtu (27/2) sore, menurut dia, kasus COVID-19 di Aceh telah mencapai 9.534 orang, di antaranya yang telah sembuh 7.820 orang, kasus meninggal dunia 382 orang dan pasien masih dalam penanganan medis atau isolasi mandiri 1.332 orang.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021