Bireuen, 1/12 (Antaraaceh) - Kabupaten Bireuen memiliki beberapa lokasi wisata yang banyak didatangi pengunjung dari berbagai daerah seperti lokasi wisata pantai dan pemandian. Selain itu juga memiliki sejumlah lokasi wisata sejarah.
Salah satu objek wisata paling banyak pengunjung dari kalangan warga lokal terutama hari libur adalah lokasi pemandian Krueng (sungai) Batee Iliek di Kecamatan Samalanga yang terletak di lintasan nasional, dekat perbatasan dengan Kabupaten Pidie Jaya, sekitar 40 kilometer dari kota Bireuen.
Pengunjung minat berwisata di Krueng Batee Iliek untuk menikmati air yang jernih dan sejuk mengalir di antara bebatuan. Hulu Krueng Batee Iliek di gugusan pegunungan Bukit Barisan. Sekitar 1990 an, bebatuan di sana masih banyak, seiring waktu bebatuan di alur sungai itu menyusut.
Di sepanjang tebing Krueng Batee Iliek berjejer pondok pedagang yang menyediakan makanan dan minuman ringan. Sebagian pengunjung duduk di dalam pondok. Pengunjung yang datang berkelompok biasanya membawa makanan dan tikar.
"Jika ke sana, belum lengkap jika belum berendam, air yang dingin salah satu magnit yang membuat banyak warga dari sejumlah daerah berkunjung ke Batee Iliek, selain aman sebab arusnya bersahabat," ucap Muzakkir, warga Samalanga.
Krueng Batee Iliek kerap terlihat ramai pengunjung setiap hari Minggu. Hari lainnya pengunjung tidak seberapa. Pengunjung membludak pada hari meugang (punggahan) menjelang bulan Ramadan dan pada musim libur lebaran.
Lokasi wisata pemandian lainnya adalah Krueng Simpo, di kawasan kilometer 17 Jalan Bireuen – Takengon, Desa Krueng Simpo, Kecamatan Juli, Bireuen. Lokasi itu juga banyak dikunjungi wisatawan lokal dan pelintas.
Lokasi wisata Krueng Simpo juga mengandalkan airnya yang sejuk dan jernih. Air di Krueng Simpo menjadi keruh pada musim hujan. Di tebing sungai didirikan pondok untuk tempat duduk pengunjung dan pondok pedagang.
Lokasi wisata yang tidak kalah ramai dikunjungi wisatawan lokal adalah Pantai Ujong Blang, Kecamatan Kuala, Bireuen. Pantai Ujong Blang memiliki pantai dengan panorama lumayan. Seiring waktu pantai tersebut makin banyak pengunjung, di hari libur.
Lokasinya yang mudah dijangkau, hanya berjarak sekitar 3 kilometer dari pusat kota Bireuen diperkirakan membuat pengunjung dari sejumlah kecamatan di daerah itu menjatuhkan pilihan rekreasi di sana pada hari libur.
"Pengunjung bukan saja dari Bireuen, pada musim liburan sekolah, pengunjung pantai Ujong Blang bahkan datang berkelompok dari Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah," ucap T Hanan Ilyas, tokoh masyarakat Kecamatan Kuala.
Sayangnya, Pemkab Bireuen belum menyediakan sarana MCK yang memadai di ke tiga lokasi itu. MCK yang ada selama ini belum membuat pengunjung merasa nyaman untuk membersihkan badan dan mengganti pakaian.
Selain ke tiga wisata pemandian, di Kabupaten Bireuen terdapat sejumlah situs sejarah peninggalan masa penjajahan Belanda dan Jepang, antara lain, Benteng Kuta Gle di Desa Batee Iliek, Kecamatan Samalanga, bersebelahan dengan Krueng Batee Iliek.
Lalu makam Syahid Lapan (Syuhada Delapan) di Desa Keude Tambue, Kecamatan Simpang Mamplam. Makam 44 Syuhada di Desa Lhok Kulam, Kecamatan Peulimbang. Benteng Bambu Runcing di Krueng Panjoe, Kecamatan Kutablang.

Kabag Humas Setdakab Bireuen, Farhan Husein mengatakan Pemkab Bireuen akan menata lokasi wisata di Kabupaten Bireuen terlebih dengan adanya "Visit Bireuen Year 2018" yang dicanangkan Bupati Bireuen H Ruslan M Daud.

Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh berada di lintasan menuju sejumlah kabupaten kota. Bireuen berada di lintasan Banda Aceh – Medan (lintas Sumatera). Dari Bireuen pula dapat menuju ke sejumlah kabupaten kota di wilayah tengah Aceh.

Pewarta:

Editor : Antara Aceh


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014