Sabang (ANTARA) - Pemerintah Kota Sabang menyebut Kilometer Nol dan Iboih menjadi objek wisata favorit yang paling diminati wisatawan selama libur lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah di kota paling barat Indonesia itu.
"Alhamdulillah, setiap tahun Sabang selalu dipadati wisatawan terutama pada hari-hari besar, seperti lebaran Idul Fitri ini. Objek wisata yang paling ramai itu Kilometer Nol dan Iboih, terutama Pulau Rubiah," kata Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi, Jumat.
Ia menjelaskan, wisatawan yang berkunjung ke Sabang akan menargetkan beberapa lokasi wisata, seperti Kilometer Nol, Iboih, Goa Sarang, situs sejarah Benteng Jepang, gunung api Jaboi.
Baca juga: Destinasi wisata Guha Batee Aceh Selatan masuk nominasi API 2023
Selain itu juga pemandian air panas, pusat kota, dan destinasi lain-lain. Mereka tidak hanya sekedar berswafoto dan menikmati keindahan alam, tetapi juga sekaligus berburu oleh-oleh menarik khas pulau ujung barat Indonesia itu.
"Iboih terutama Pulau Rubiah, selalu ramai dipadati wisatawan yang berkunjung, untuk menikmati aktifitas wisata air seperti diving, dan snorkeling. Terlebih lagi setelah ada spot selfie Sandiaga Uno di bawah laut Pulau Rubiah," ujarnya.
Sejauh ini, kata dia, pergerakan penumpang dari Sabang ke Banda Aceh maupun sebaliknya, sejak 22-27 April 2023 sudah mencapai 25.089 orang, dengan rincian penumpang yang berangkat dari Sabang sebanyak 11.845 orang, dan yang datang dari Banda Aceh 13.244 orang.
"Alhamdulillah, berkat kerjasama dan kolaborasi yang baik antar stakeholder baik di pelabuhan penyeberangan Ulee Lheue dan Balohan Sabang, selama kurun waktu mudik ini, tidak ada kendala begitu signifikan," ujarnya.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno ngabuburit Ramadhan sambil lari di Aceh
Sementara itu, Dinas Pariwisata Kota Sabang mencatat jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sabang mulai 22-27 April 2023 mencapai 9.770 orang, meliputi warga Aceh, Sumatera Utara, Pekan Baru, dan Pulau Jawa.
Sementara, tingkat okupansi hotel mencapai 75-80 persen, dan rata-rata menginap dua malam.
"Meskipun arus penyeberangan cukup padat, semua berjalan dengan baik dan lancar. Mudah-mudahan hal seperti ini dapat terus kita pertahankan dan tingkatkan ke depannya," kata Reza.
Baca juga: Geliat wisata selam Sabang usai "terkurung" pandemi