Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Safaruddin menegaskan bakal memperjuangkan sejumlah program pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi untuk warga di daerah pemilihannya dalam APBA 2022.

"Kita telah menampung sejumlah usulan warga setempat yang nantinya akan menjadi pokok pikiran untuk diusulkan menjadi program yang dituangkan dalam APBA 2022," kata Safaruddin, di Abdya, Sabtu.

Pernyataan itu  disampaikan Safaruddin saat melaksanakan kegiatan resesnya di Kecamatan Susoh Kabupaten Abdya. 

Kata Safaruddin, keinginan masyarakat dari kunjungan ke tiga tempat ini masih terbentur dengan nomenklatur yang ada. Banyak kegiatan yang diminta adalah kebutuhan-kebutuhan dasar, seperti fasilitas olahraga, tanah kuburan, serta usulan lainya yang bukan kewenangan provinsi yang saat ini tidak mungkin dibantu, karena itu merupakan kewenangan kabupaten

Safaruddin menjelaskan, usulan-usulan yang menjadi kewenangan kabupaten, tidak bisa diusulkan ke provinsi dikarenakan berbenturan dengan nomenklatur anggaran yang ditetapkan pemerintah pusat dalam penyusunan APBA.

"Ada kegiatan yang bersifat kabupaten, yang memang kabupatennya tidak ada anggaran, ya itu masalahnya, di saat diusulkan ke kita, tapi tidak bisa kita bantu," ujarnya.

Dari sejumlah program prioritas yang diusulkan warga di tiga tempat dalam reses itu, lanjut Safaruddin, hampir semuanya mengusulkan bantuan infrastruktur, di antaranya pembangunan jalan, jembatan, dan pengaman tebing.

"Jika di anggaran 2022 bisa kita tampung semua serapan aspirasi ini, maka akan diperjuangkan dalam pembahasan anggaran, yang sebelumnya harus dimasukkan dulu ke Musrenbang," kata politikus Gerindra ini.

Sementara untuk kepemudaan, Safar menambahkan, dirinya juga mendorong agar para anak muda membentuk kelompok-kelompok usaha, seperti kelompok pertanian, kelompok ternak, maupun kelompok-kelompok usaha keterampilan.

"Kalau misalnya kita bantu mesin jahit, kalau mereka tidak terampil itu juga akan menjadi mesin rongsongkan dan kemudian menjadi masalah nantinya. Jadi kita siapkan alatnya, tetapi juga kita siapkan keterampilan sumber daya manusianya," ujar pria yang akrab disapa Dhien Kallon itu. 

Politisi Gerinda Aceh kelahiran Abdya ini juga mengatakan, dalam program-program yang akan diperjuangkannya ke depan, dia juga akan memfokuskan untuk melahirkan industri-industri kecil atau usaha kecil menengah (UMKM) di kalangan masyarakat.

"Untuk mengejar target dalam menekan angka kemiskinan itu adalah menghidupkan industri rumah tangga dan ekonomi kreatif bagi anak-anak muda yang mereka tidak punya peluang pekerjaan. Mungkin dengan diberikan modal usaha sedikit atau pelatihan keterampilan, maka mereka nanti akan punya usaha sendiri," katanya. 

Sedangkan untuk industri skala besar serta mempercepat produksi pertanian masyarakat, Safaruddin mengatakan, dirinya akan mengadvokasi hal-hal tersebut ke pemerintah pusat.

"Saya akan advokasi ke DPR-RI dan pemerintah pusat, agar masyarakat di pantai barat selatan, khususnya daerah pemilihan saya mendapatkan industri-industri besar, khususnya kebutuhan-kebutuhan mesin untuk mempercepat produksi pertanian warga," katanya.

Safaruddin berharap, sejumlah program-program yang diperjuangkan nantinya dapat bermanfaat untuk masyarakat, serta menggerakkan perekonomian masyarakat.

"Sehingga jika kita berbicara kemiskinan, maka setidaknya sudah mulai tergerak lah pertumbuhan ekonomi masyarakat dan sedikit terjawab tantangan dalam kita mengatasi persoalan kemiskinan," demikian Safaruddin.
 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021