Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Aceh melaporkan 32 orang yang terinfeksi virus dinyatakan sembuh sehingga total pasien sembuh mencapai 10.151 orang.

"Penderita sembuh bertambah lagi 32 orang, begitu juga dengan kasus positif baru yang bertambah 100 orang," kata Juru Bicara COVID-19 Aceh Salfullah Abdulgani di Banda Aceh, Selasa.

Dia menjelaskan puluhan pasien sembuh itu meliputi warga Aceh Tamiang 18 orang, Lhokseumawe tujuh orang, Pidie tiga orang dan masing-masing dua orang warga Aceh Besar dan Kota Langsa.

Sementara 100 kasus positif baru meliputi warga Banda Aceh 17 orang, Gayo Lues 16 orang, Lhokseumawe 15 orang, Aceh Besar 14 orang, Bireuen sembilan orang, Aceh Tamiang delapan orang, Aceh Jaya enam orang, Pidie empat orang, Aceh Utara tiga orang dan Aceh Barat.

"Sementara warga Aceh Selatan dan warga luar daerah Aceh masing-masing dua orang, serta satu orang warga asal Kota Sabang dan warga asal Aceh Barat Daya," katanya.

Hingga kini, secara akumulatif kasus COVID-19 di Aceh telah mencapai 11.998 orang, di antaranya para penyintas yang telah sembuh sebanyak 10.151 orang, pasien masih dirawat 1.366 orang dan penderita yang meninggal dunia sudah mencapai 481 orang. 

Menurut Jubir yang akrab disapa SAG itu, penambahan penderita COVID-19 yang sembuh patut disyukuri, namun lonjakan kasus baru setiap harinya juga harus menjadi perhatian masyarakat untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Warga diminta untuk terus memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mencuci tangan dan meminimalisir bepergian ke suatu tempat, dalam upaya menekan lonjakan kasus positif COVID-19 pasca lebaran Idul Fitri 1442 hijriah.

"Angka kesembuhan di Aceh saat ini sekitar 85 persen. Sedangkan angka kesembuhan nasional sekitar 91,5 persen per 9 Mei 2021. Kita harus bekerja sama dan berusaha keras menekan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan pasien COVID-19 di Aceh,” katanya.

Sebelumnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh menyatakan masyarakat Aceh sudah longgar dalam menerapkan protokol kesehatan sehingga tidak tertutup kemungkinan akan terjadi lonjakan kasus COVID-19 gelombang kedua.

“Tanpa kerjasama kita semua, gelombang kedua (COVID-19) yang biasanya lebih besar dari gelombang pertama akan terjadi di Aceh,” kata Ketua IDI Aceh dr Safrizal Rahman.

Menurut dia dalam beberapa bulan terakhir penambahan kasus COVID-19 di Aceh di bawah angka 10 orang, namun kini kasus baru rata-rata bertambah di atas angka 50 orang.

Safrizal mengatakan lonjakan drastis itu karena masyarakat sudah mulai abai terhadap terhadap COVID-19. Sejak beberapa bulan terakhir kasus warga terinfeksi sudah mulai menurun sehingga protokol kesehatan tidak lagi menjadi perhatian.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021