Bupati Aceh Besar Mawardi Ali menyatakan akan mengerahkan semua komponen terkait untuk meminimalisir kasus malaria di kabupaten setempat.

“Pemerintah Kabupaten Aceh Besar terus memberikan dukungan dan mendorong eliminasi malaria," kata Mawardi Ali di Aceh Besar, Rabu.

Pernyataan itu disampaikanya di sela-sela menerima Tim Eliminasi Malaria Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di Gedung Dekranasda, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya.

Ia menjelaskan dirinya akan mendorong OPD terkait untuk bekerja keras guna meminimalisir malaria di kabupaten itu. 

“Tahun 2021 sendiri hanya tersisa satu kasus malaria di wilayah Aceh Besar. Kita berharap Aceh Besar bisa mendapatkan sertifikat Eliminasi Malaria dari Kemenkes RI," katanya.

Ia mengatakan Tim Eliminasi Malaria Kementerian Kesehatan Republik Indonesia akan melakukan pendataan  selama tiga hari di Aceh Besar. 

Sub Koordinator Assesment Eliminasi Kemenkes RI, dr. Desriana E Ginting mengatakan bahwa Aceh Besar telah dilakukan penilaian secara virtual, sehingga akan dilakukan penilaian langsung ke lapangan selama 3 hari. 

"Kita sangat menghargai komitmen Pemkab Aceh Besar dalam usaha eliminasi malaria melalui beberapa kebijakan," kata Desriana.

Ia mengatakan Tim Kemenkes RI perlu melihat langsung dengan mengunjungi beberapa Puskesmas dan mantan pasien penderita malaria didampingi Dinas Kesehatan Provinsi Aceh dan Aceh Besar.

Kabupaten Aceh Besar memiliki karakteristik tersendiri terkait penyakit menular tersebut yang dibawa oleh nyamuk kepada manusia setelah menggigit monyet, sebagaimana pernah terjangkit beberapa pekerja pembuat tower di Saree pada tahun 2020 yang lalu.  

Program eliminasi malaria tersebut dilakukan dalam rangka mewujudkan tahun 2030 bebas malaria dan perlu dukungan pemerintah daerah dalam melakukan sosialisasi dan masyarakat sendiri untuk menjaga lingkungan yang sehat.

Pewarta: M Ifdhal

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021