Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Aceh segera melaksanakan musyawarah provinsi guna memilih ketua baru periode 2021-2026, siapa saja bisa mendaftarkan diri.

"Kita mengajak pecinta bulu tangkis untuk mempersiapkan diri jika ada yang ingin mencalonkan diri sebagai ketua PBSI Aceh periode mendatang," kata ketua PBSI Aceh Nahrawi Noerdin, di Banda Aceh, Senin.

Nahrawi mengatakan, beberapa bulan ke depan Pengprov PBSI Aceh periode 2016-2021 akan segera mengakhiri masa baktinya. 

Di akhir masa kepemimpinannya ini, Nahrawi mengajak para pengurus untuk melakukan konsolidasi mencari figur terbaik untuk melanjutkan estafet kepemimpinan PBSI Aceh untuk lima tahun ke depan.

“Sebelumnya kita telah bekerja keras untuk membangun pondasi organisasi yang sistemik, tertib, juga fokus pada pengembangan klub pembinaan usia dini hingga remaja," ujarnya.

Meskipun belum berjalan sepenuhnya akibat sejumlah kendala dan situasi pandemi COVID-19, namun langkah kecil yang telah kami lakukan sejauh ini Insyaallah akan memudahkan pemegang mandat berikutnya membawa organisasi ini ke tahap yang lebih baik, tanpa harus memulai dari zero.

Untuk itu, kata Nahrawi, dengan semangat sportifitas dan kebersamaan dalam persaudaraan, PBSI Aceh memanggil kader-kader terbaik dan pencinta bulutangkis di Aceh untuk mencalonkan diri sebagai pemegang mandat kepemimpinan Pengprov PBSI berikutnya.

Selain itu, lanjut Nahrawi, selama ia memimpin PBSI, sejumlah progres penting telah dilakukan, diantaranya muskab di seluruh kabupaten/kota, kecuali pidie jaya dan aceh jaya.

Kemudian, pengiriman atlet ketingkat nasional dan sirkuit nasional (sirnas), serta audisi ke klub besar si pulau Jawa. Lalu, memberikan pembinaan dan membantu prasarana kepada klub yang aktif.

Bahkan, saat ini sudah ada tujuh atlet Aceh yang sedang mengikuti pembinaan di klub besar di pulau Jawa, seperti di PB Djarum, PB Jayaraya, PB victori dan PB Candra Wijaya”urainya.

“Bulutangkis ini butuh anggaran besar agar program PBSI seperti pembinaan atlet, pengembangan infrastruktur dan fasilitas lainnya, tapi selama ini anggaran itu sangat minim, namun tetap kita jalankan perlahan, dengan anggaran yang ada,” kata pria yang akran disapa toke Awie itu.

Nahrawi menambahkan, dalam kondisi pandemi seperti ini semua kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya terpaksa tertunda, sehingga proses pengembangan PBSI Aceh yang lebih baik seperti harapan kita belum terwujud sepenuhnya.

“Ke depan akan lebih mudah membangun PBSI Aceh ini, karena dasar pondasi pengembangannya telah kita perkuat di masa pandemi ini, semoga COVID-19 cepat berlalu," demikian Nahrawi.

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021