Personel Kepolisian Resor (Polres) Langsa, Aceh, menggagalkan penyeludupan sepuluh karung goni berisi narkotika jenis ganja dengan berat mencapai 213 kilogram.
Kapolres Langsa AKBP Agung Kanigoro Nusantoro di Langsa, Senin, mengatakan upaya penyelundupan ganja tersebut digagalkan di depan Pos Desa Birem Puntong, Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa.
"Dalam aksi tersebut, seorang pelaku berinisial SH (29), warga Kabupaten Aceh Tamiang ditangkap. Sedangkan temannya berinisial J berhasil melarikan diri," kata AKBP Agung Kanigoro Nusantoro.
AKBP Agung Kanigoro Nusantoro mengatakan penyelundupan ganja tersebut terungkap berdasarkan informasi masyarakat. Masyarakat melaporkan ada orang membawa ganja dalam jumlah besar.
Orang tersebut, kata AKBP Agung Kanigoro Nusantoro, membawa barang terlarang itu melalui jalur darat menggunakan kendaraan roda empat yang akan melintas melewati Kota Langsa.
Berdasarkan informasi tersebut, kata Kapolres, tim Polres Langsa menyelidikinya. Polisi juga razia kendaraan yang melintas di depan Pos Desa Birem Puntong, Kecamatan Langsa Baro.
Selanjutnya, pada Jumat (16/7) sekira pukul 18.00 WIB, tim melihat minibus hitam dengan nomor polisi BK 1308 II berupaya menghindari razia dan berbelok ke arah panglong kayu di sekitar pos tersebut.
AKBP Agung Kanigoro Nusantoro mengatakan dari dalam mobil terlihat dua orang laki-laki. Keduanya berusaha melarikan diri ke arah tambak di daerah tersebut.
Melihat tersebut, kata Kapolres, polisi mengejar keduanya. Polisi menangkap pelaku SH. Sedangkantemannya berinisial J berhasil. J kini masuk daftar pencarian orang atau DPO.
"Petugas menggeledah minibus pelaku dan menemukan sepuluh karung goni di dalamnya berisi ganja dengan berat 213 kilogram. Petugas juga mengamankan barang bukti dua telepon genggam milik pelaku," kata AKBP Agung Kanigoro Nusantoro.
Berdasarkan pengakuan, kata Kapolres, SH berperan sebagai kurir. Tugasnya mengantarkan ganja tersebut dari Kabupaten Gayo Lues menuju ke Kabupaten Aceh Tamiang. Pelaku SH menerima upah Rp15 juta apabila ganja itu sampai ke tempat tujuan.
Sedangkan, J yang berhasil melarikan diri berperan sebagai penghubung dari penjual kepada pembeli. Ganja tersebut milik seseorang berinisial S berdomisili di Kabupaten Gayo Lues.
"Pelaku SH selama ini diduga membawa ganja melalui jalur darat dari Kabupaten Gayo Lues untuk selanjutnya diedarkan di wilayah lainnya tergantung permintaan pembeli," kata AKBP Agung Kanigoro Nusantoro
Sebelum ditangkap, kata AKBP Agung Kanigoro Nusantoro, pelaku SH juga pernah mengantar ganja sebanyak 50 Kilogram dari Desa Lokop, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, menuju Kecamatan Peureulak, Aceh Timur dengan upah Rp5 juta.
"Kini pelaku ditahan di Mapolres Langsa. Pelaku dikenakan Pasal 111 Ayat (2) jo Pasal 114 Ayat (2) jo Pasal 115 ayat (2) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika dengan pidana penjara seumur hidup atau paling singkat enam tahun," kata AKBP Agung Kanigoro Nusantoro.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
Kapolres Langsa AKBP Agung Kanigoro Nusantoro di Langsa, Senin, mengatakan upaya penyelundupan ganja tersebut digagalkan di depan Pos Desa Birem Puntong, Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa.
"Dalam aksi tersebut, seorang pelaku berinisial SH (29), warga Kabupaten Aceh Tamiang ditangkap. Sedangkan temannya berinisial J berhasil melarikan diri," kata AKBP Agung Kanigoro Nusantoro.
AKBP Agung Kanigoro Nusantoro mengatakan penyelundupan ganja tersebut terungkap berdasarkan informasi masyarakat. Masyarakat melaporkan ada orang membawa ganja dalam jumlah besar.
Orang tersebut, kata AKBP Agung Kanigoro Nusantoro, membawa barang terlarang itu melalui jalur darat menggunakan kendaraan roda empat yang akan melintas melewati Kota Langsa.
Berdasarkan informasi tersebut, kata Kapolres, tim Polres Langsa menyelidikinya. Polisi juga razia kendaraan yang melintas di depan Pos Desa Birem Puntong, Kecamatan Langsa Baro.
Selanjutnya, pada Jumat (16/7) sekira pukul 18.00 WIB, tim melihat minibus hitam dengan nomor polisi BK 1308 II berupaya menghindari razia dan berbelok ke arah panglong kayu di sekitar pos tersebut.
AKBP Agung Kanigoro Nusantoro mengatakan dari dalam mobil terlihat dua orang laki-laki. Keduanya berusaha melarikan diri ke arah tambak di daerah tersebut.
Melihat tersebut, kata Kapolres, polisi mengejar keduanya. Polisi menangkap pelaku SH. Sedangkantemannya berinisial J berhasil. J kini masuk daftar pencarian orang atau DPO.
"Petugas menggeledah minibus pelaku dan menemukan sepuluh karung goni di dalamnya berisi ganja dengan berat 213 kilogram. Petugas juga mengamankan barang bukti dua telepon genggam milik pelaku," kata AKBP Agung Kanigoro Nusantoro.
Berdasarkan pengakuan, kata Kapolres, SH berperan sebagai kurir. Tugasnya mengantarkan ganja tersebut dari Kabupaten Gayo Lues menuju ke Kabupaten Aceh Tamiang. Pelaku SH menerima upah Rp15 juta apabila ganja itu sampai ke tempat tujuan.
Sedangkan, J yang berhasil melarikan diri berperan sebagai penghubung dari penjual kepada pembeli. Ganja tersebut milik seseorang berinisial S berdomisili di Kabupaten Gayo Lues.
"Pelaku SH selama ini diduga membawa ganja melalui jalur darat dari Kabupaten Gayo Lues untuk selanjutnya diedarkan di wilayah lainnya tergantung permintaan pembeli," kata AKBP Agung Kanigoro Nusantoro
Sebelum ditangkap, kata AKBP Agung Kanigoro Nusantoro, pelaku SH juga pernah mengantar ganja sebanyak 50 Kilogram dari Desa Lokop, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, menuju Kecamatan Peureulak, Aceh Timur dengan upah Rp5 juta.
"Kini pelaku ditahan di Mapolres Langsa. Pelaku dikenakan Pasal 111 Ayat (2) jo Pasal 114 Ayat (2) jo Pasal 115 ayat (2) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika dengan pidana penjara seumur hidup atau paling singkat enam tahun," kata AKBP Agung Kanigoro Nusantoro.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021