Banda Aceh, 23/1 (Antaraaceh) - Guru Besar bidang Perikanan, Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh Prof Muchlisin ZA menyatakan nelayan kecil tetap membutuhkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dari pemerintah dalam menjalankan roda ekonominya.

"Artinya nelayan kecil di Aceh khususnya dan Indonesia umumnya tetap harus mendapat pengecualian agar tetap mendapat BBM bersubsidi," katanya di Banda Aceh, Jumat.

Ia menjelaskan hasil studi yang dilakukan perguruan tinggi itu sebelumnya menyebutkan bahwa dengan adanya BBM bersubsidi nelayan kecil akan mendapat keuntungan dari hasil tangkapannya.

"Dengan harga BBM bersubsidi yang sekarang saja mereka hanya dapat meraih keuntungan sedikit yakni sekitar 16-20 persen dari hasil tangkapan setelah dipotong biaya operasional, apalagi jika ditarik maka mereka akan merugi" katanya.

Muchlisin yang juga Pembantu Dekan I Fakultas Kelautan dan Perikanan Unsyiah itu mengatakan biaya operasional yang dikeluarkan nelayan kecil sangat besar untuk BBM, sehingga keuntungan yang diperoleh juga kecil.

"Jika kuota BBM bersubsidi tidak dikecualikan kepada nelayan kecil maka mereka akan merugi mencapai 20 persen lebih," katanya.

Ia menambahkan nelayan kecil tersebut dapat menghemat BBM jika memiliki teknologi tangkapan ikan yang lebih baik.

Pihaknya berharap agar Pemerintah Pusat tetap memprioritaskan nelayan kecil untuk memperoleh BBM bersubsidi dalam mendukung mata pencaharian keluarga nelayan.

"Kami yakin dengan pemberian pengecualian untuk nelayan kecil upaya meningkatkan produksi dan kesejahteraan nelayan akan terwujud di masa mendatang," demikian Muchlisin.

Pewarta:

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015