Jakarta (ANTARA) - Pasangan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengungkap strategi efisiensi agar penyaluran subsidi energi seperti bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji 3 kilogram tepat sasaran.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno menilai saat ini penyaluran subsidi energi belum tepat sasaran karena sebagian besar dinikmati oleh golongan masyarakat mampu.
"Itu kan yang menikmati subsidi energi Pertalite, LPG 3 kilogram, Solar, 80 persen adalah kaum mampu karena yang membeli Pertalite itu rata-rata orang yang punya kendaraan pribadi, mampu, bahkan punya kendaraan lebih dari satu," kata Eddy saat ditemui seusai menghadiri sesi diskusi bertajuk "Capital Connect: Indonesia Elections & Economics" di Jakarta Pusat, Selasa.
Baca juga: Airlangga targetkan Prabowo raih 55 persen di Sumbagsel
Prabowo-Gibran akan mengubah skema penyaluran subsidi energi agar lebih tepat sasaran yakni kepada masyarakat yang termasuk ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Yang ingin kami lakukan adalah bagaimana mengimplementasikan sebuah peraturan di mana hanya mereka yang masuk dalam kategori berhak untuk menggunakan itu apakah itu yayasan, masyarakat yang masuk dalam kategori DTKS," ujar Eddy yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN).
Eddy menerangkan skema yang ditawarkan pasangan Prabowo-Gibran adalah tidak menyalurkan subsidi kepada produknya, tetapi memberikan langsung kepada masyarakat penerima manfaat.
Baca juga: Eks kombatan GAM deklarasi pemenangan Prabowo-Gibran, target raih 70 persen suara
Melalui skema tersebut, nantinya produk energi bersubsidi seperti lertalite, Solar, serta LPG 3 kilogram tidak akan dijual dengan harga subsidi. Subsidi akan langsung diterima oleh masyarakat yang digunakan untuk membeli bahan bakar tersebut.
"Jadi orang per orang lah diberikan subsidi itu untuk kemudian mereka menggunakan untuk membeli produk. Produknya kemudian tidak ada subsidi lagi, pertalite harga rata, LPG 3 kilogram harganya rata, solar harganya rata. Subsidinya langsung ke penerima. Oleh karena itu, DTKS-itu harus diperbaiki.," tutur Eddy.
Baca juga: Hashim ungkap alasan Prabowo pilih Gibran sebagai Cawapres di depan 1.000 Pengusaha Tionghoa
Baca juga: "Hilirisasi" masih jadi kata andalan Gibran di debat Cawapres
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Prabowo-Gibran tawarkan efisiensi terhadap penyaluran subsidi energi
Begini strategi Prabowo-Gibran cegah kebocoran subsidi BBM & elpiji
Selasa, 30 Januari 2024 17:03 WIB