Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menyebutkan penambahan 383 kasus baru warga provinsi setempat yang terinfeksi virus corona per hari ini, dan paling banyak warga asal Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.
“Penambahan penderita COVID-19 baru di Banda Aceh sebanyak 133 orang dan warga Aceh Besar sebanyak 50 orang,” kata Juru Bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Rabu.
Dia menjelaskan selain Banda Aceh dan Aceh Besar, penambahan juga terdeteksi di Kabupaten Aceh Tengah 32 orang, Aceh Utara 25 orang, Lhokseumawe 24 orang, Langsa dan Pidie masing-masing 22 orang dan Sabang 16 orang.
Selanjutnya, kata dia, warga asal Bireuen 10 orang, Aceh Timur sembilan orang, Pidie Jaya dan Bener Meriah enam orang, Aceh Tamiang dan Simeulue lima orang, Aceh Barat, Aceh Singkil, dan Nagan Raya empat orang, Aceh Tenggara dan Subulussalam dua orang serta Aceh Selatan dan Aceh Jaya satu orang.
Sementara pasien infeksi virus corona yang sembuh juga bertambah 176 orang, di antaranya Aceh Besar 61 orang, Aceh Tengah 55 orang, Bireuen 18 orang, Aceh Singkil 14 orang, Pidie Jaya 13 orang, Banda Aceh 12 orang serta masing-masing satu orang warga Simeulue, Gayo Lues dan Sabang.
“Penderita COVID-19 yang dilaporkan meninggal dunia dalam 24 jam terakhir juga bertambah 10 orang yakni warga Aceh Besar lima orang, Aceh Utara dua orang dan sama-sama satu orang warga Aceh Singkil, Aceh Jaya dan Langsa,” katanya.
Hingga kini, secara akumulatif kasus COVID-19 di daerah Tanah Rencong itu telah mencapai 28.547 orang, di antaranya 5.814 orang masih dalam perawatan atau isolasi mandiri, pasien yang telah sembuh sebanyak 21.521 orang dan 1.212 orang meninggal dunia.
Saat ini, dia menjelaskan bahwa banyak daerah-daerah di provinsi paling barat Indonesia itu dilaporkan menjadi zona merah atau risiko tinggi penularan virus corona, yang dipicu akibat lonjakan kasus baru akhir-akhir ini.
"Zona merah dan oranye merupakan zona risiko tinggi dan sedang transmisi virus corona dan peningkatan kasus COVID-19," katanya.
Kabupaten/kota yang menjadi zona merah meliputi Langsa, Aceh Besar, Banda Aceh, dan Aceh Singkil.
Bahkan, kata dia, saat ini tidak ada zona kuning atau risiko rendah penularan COVID-19 di Aceh. Pekan lalu, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, Pidie Jaya, dan Subulussalam, merupakan zona kuning, namun kini kabupaten/kota itu kembali menjadi zona oranye.
Oleh sebab itu dia meminta masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
“Potensi penularan virus corona dan peningkatan COVID-19 di Aceh masih berpeluang terjadi di semua kabupaten/kota dengan tingkat risiko yang berbeda-beda sesuai peta zonasi risikonya masing-masing,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
“Penambahan penderita COVID-19 baru di Banda Aceh sebanyak 133 orang dan warga Aceh Besar sebanyak 50 orang,” kata Juru Bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Rabu.
Dia menjelaskan selain Banda Aceh dan Aceh Besar, penambahan juga terdeteksi di Kabupaten Aceh Tengah 32 orang, Aceh Utara 25 orang, Lhokseumawe 24 orang, Langsa dan Pidie masing-masing 22 orang dan Sabang 16 orang.
Selanjutnya, kata dia, warga asal Bireuen 10 orang, Aceh Timur sembilan orang, Pidie Jaya dan Bener Meriah enam orang, Aceh Tamiang dan Simeulue lima orang, Aceh Barat, Aceh Singkil, dan Nagan Raya empat orang, Aceh Tenggara dan Subulussalam dua orang serta Aceh Selatan dan Aceh Jaya satu orang.
Sementara pasien infeksi virus corona yang sembuh juga bertambah 176 orang, di antaranya Aceh Besar 61 orang, Aceh Tengah 55 orang, Bireuen 18 orang, Aceh Singkil 14 orang, Pidie Jaya 13 orang, Banda Aceh 12 orang serta masing-masing satu orang warga Simeulue, Gayo Lues dan Sabang.
“Penderita COVID-19 yang dilaporkan meninggal dunia dalam 24 jam terakhir juga bertambah 10 orang yakni warga Aceh Besar lima orang, Aceh Utara dua orang dan sama-sama satu orang warga Aceh Singkil, Aceh Jaya dan Langsa,” katanya.
Hingga kini, secara akumulatif kasus COVID-19 di daerah Tanah Rencong itu telah mencapai 28.547 orang, di antaranya 5.814 orang masih dalam perawatan atau isolasi mandiri, pasien yang telah sembuh sebanyak 21.521 orang dan 1.212 orang meninggal dunia.
Saat ini, dia menjelaskan bahwa banyak daerah-daerah di provinsi paling barat Indonesia itu dilaporkan menjadi zona merah atau risiko tinggi penularan virus corona, yang dipicu akibat lonjakan kasus baru akhir-akhir ini.
"Zona merah dan oranye merupakan zona risiko tinggi dan sedang transmisi virus corona dan peningkatan kasus COVID-19," katanya.
Kabupaten/kota yang menjadi zona merah meliputi Langsa, Aceh Besar, Banda Aceh, dan Aceh Singkil.
Bahkan, kata dia, saat ini tidak ada zona kuning atau risiko rendah penularan COVID-19 di Aceh. Pekan lalu, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, Pidie Jaya, dan Subulussalam, merupakan zona kuning, namun kini kabupaten/kota itu kembali menjadi zona oranye.
Oleh sebab itu dia meminta masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
“Potensi penularan virus corona dan peningkatan COVID-19 di Aceh masih berpeluang terjadi di semua kabupaten/kota dengan tingkat risiko yang berbeda-beda sesuai peta zonasi risikonya masing-masing,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021