Meulaboh (ANTARA Aceh) - Tim terpadu pemerintah daerah berhasil mengeksekusi serta mengangkat lima ton batu giok Aceh yang selama ini diperebutkan warga di Kreung Isep Pante Ara, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh.

"Memasuki hari ke empat sudah ada sekitar lima ton yang berhasil dibelah dan diambil, saat ini yang dieksekusi sudah diamankan dalam gudang rumah ketua DPRK Nagan Raya,"kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Nagan Raya Samsul Kamal di Jeuram, Rabu.

Seluruh belahan dari bongkahan batu giok Aceh yang ditawar puluhan miliar rupiah tersebut rencananya diamankan sementara dalam gudang rumah Ketua DPRK Nagan Raya Hj Kelimah yang merupakan istri bupati Nagan Raya H T Zulkarnaini.

Rencana eksekusi batu lumut Aceh mengandung jenis Solar dan Indocress tersebut sudah lebih sepekan terakhir, akan tetapi tim selama ini terkendala oleh suasana yang belum begitu kondusif karena tarik ulur kepemilikan oleh masyarakat pedalaman.

Selain itu masyarakat pedalaman Kreung Isep, Beutong meminta bagian sebelum dieksekusi oleh tim dibentuk pemerintah dalam upaya mencari solusi agar tidak terjadi kericuhan diantara warga.

"Jenis yang kita temukan seperti Solar dan Indocress, pengamana oleh TNI Polri masih terus dilakukan sampai tuntas, karena dalam eksekusi ini kita melibatkan semua pihak,"imbuhnya.

Sementara itu Ketua Forum Komunikasi Anak Bangsa (Forkab) Beutong, Marsyakala kepada wartawan menyampaikan, masyarakat setempat hanya meminta hak atas penemuan batu ini sehingga ada nilai kearifan lokal.

"Kami hanya minta bagian, kalau bisa yang jatah warga gampung dan penemu biarkan kami sendiri yang ambil, jangan semua diangkut kesana,"katanya.

Selain itu Ali Akbar warga yang lain menyampaikan, sebagian besar masyarakat pedalaman kawasan itu saat ini sudah beralih profesi sebagai pencari batu alam, berharap pemerintah untuk kedepan tidak melarang aktivitas mereka dalam hutan.

Pewarta:

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015