Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Adi Warsidi, wartawan Tempo, bersama Fakhrurrazi Gade, wartawan Acehkita.com, terpilih sebagai Ketua dan Sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Banda Aceh periode 2015-2018.

Ketua Panitia Konferensi Kota AJI Banda Aceh Zulkarnaini Muchtar di Banda Aceh, Rabu mengatakan pasangan Adi Warsidi dengan Fakhrurrazi Gade terpilih setelah unggul telak dari pasangan lainnya.

"Pasangan ini meraup 26 suara dari total 34 suara sah. Menyisihkan pasangan Misdarul Ihsan (Sindo TV Aceh) dan Muhammad Riza Nasser (Trans 7) yang hanya memperoleh delapan suara," kata dia.

Pasangan ini langsung dikukuhkan Ketua AJI Indonesia Suwardjono sebagai pimpinan AJI Banda Aceh tiga tahun ke depan. Mereka menggantikan Maimun Saleh (ketua) dan Misdarul Ihsan (sekretaris).

Adi Warsidi dalam sambutannya mengatakan dirinya siap menjalankan amanah organisasi, terutama menyangkut tiga visi dan misi besar AJI yaitu kebebasan pers, profesionalitas dan kesejahteraan jurnalis.

Sementara Ketua AJI Indonesia Suwardjono mengajak pengurus AJI Banda Aceh terpilih untuk sama-sama berjuang mewujudkan misi kemerdekaan pers, profesionalitas dan kesejahteraan jurnalis.

"Tantangan ke depan sangat besar harus dihadapi sama-sama. Selain itu melawan konglomerasi media yang mengangkangi etika jurnalistik," ungkap Suwardjono.

Sidang konferensi AJI Banda Aceh tersebut dipimpin Nurdin Hasan, Mukhtaruddin Yacob dan Ali Raban. Sidang berjalan alot, diwarnai interupsi peserta forum.

Selain memilih ketua dan sekretaris, konferensi juga menentukan tiga anggota Majelis Etik dan Majelis Pertimbangan Organisasi, yakni Muhammad Hamzah (Suara Pembaruan), Maimun Saleh (SindoTV) dan Uzair (Antero).

Selanjutnya juga menetapkan Badan Pengawas Keuangan AJI Banda Aceh, terdiri Mukhtaruddin Yacob (SCTV), Agus Rahmat Budiono (VoA) dan Nursafri (Radio ABC Australia).

AJI Banda Aceh juga mengeluarkan tiga resolusi terkait profesionalitas, kekerasan terhadap jurnalis dan kesejahteraan jurnalis.

Di antaranya mendesak perusahaan media memberikan pendidikan khusus jurnalistik secara reguler untuk meningkatkan kapasitas jurnalis.

Menolak rancangan qanun penyiaran. Selain itu, juga meminta semua pihak untuk menghentikan segala macam bentuk ancaman, teror, intimidasi dan kekerasan terhadap jurnalis.

"Menyangkut masalah kesejahteraan, AJI Banda Aceh mendorong perusahaan media di Aceh harus mengikuti standar upah layak jurnalis dan memperkuat martabat profesi wartawan," katanya.

Pewarta: Pewarta : M Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015