Harga beli tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat pabrik di Kota Subulussalam, Aceh, mengalami kenaikan menjadi Rp2.070 dari Rp1.660 per kilogram

Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Perjuangan Kota Subulussalam Subangun Berutu di Subulussalam, Minggu, mengatakan kenaikan harga tersebut sudah terjadi sejak dua minggu terakhir.

"Kenaikan harga TBS kelapa sawit saat ini dipengaruhi harga minyak sawit mentah atau CPO dunia. Saat ini, harga CPO di kisaran Rp12.800 per kilogram," kata Subangun Berutu.

Pada Juni lalu, kata Subangun, harga beli sawit di tingkat pabrik di Kota Subulussalam sempat anjlok di kisaran harga Rp1.660 per kilogram. Padahal saat itu, harga CPO juga di kisaran Rp12 ribuan

Tapi, kini perlahan harga komoditi unggulan masyarakat di daerah berjuluk Sada Kata itu berangsur membaik. Sebulan kemudian, harga TBS sawit di tingkat pabrik dibeli dengan harga Rp1.900 per kilogram.

"Sedangkan Harga beli di tingkat pengepul atau pemilik RAM sawit berkisar antara Rp1.670 sampai Rp1.750 per kilogram. Kami berharap harga terus naik, sehingga kesejahteraan petani sawit semakin meningkat," ujar Subangun Berutu.

Subangun Berutu mengatakan faktor lain penyebab kenaikan TBS di antaranya nilai ekspor stabil dan penggunaan biodiesel 30 (B30) yang menyebabkan serapan CPO dalam negeri meningkat. 

Peningkatan untuk biodiesel mengakibatkan kuota ekspor CPO berkurang sehingga nilai atau harga CPO kepada dunia internasional meningkat, Subangun Berutu.

"Dengan harga CPO sekarang ini, seharusnya pabrik bisa menetapkan harga TBS petani sekitar Rp2.200 per kilogram. Dengan demikian, harga TBS di tingkat petani ikut naik mencapai Rp 2.000 per kilogram," kata Subangun Berutu, 
 

Pewarta: Fakhrul Razi Anwir

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021