Direktur teknik Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) Indra Sjafri menilai sepak bola bukan merupakan perkara menang atau kalah saja.

Hal ini ia sampaikan ketika menjadi pembicara dalam acara webinar "Pembinaan Sepak Bola Usia Dini" yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) pada Minggu (29/8).

“Sepak bola bukan mengenai kalah-menang saja. Namun, kualitas dan nilai-nilai karakter harus dibangun dalam sepak bola. Kekalahan yang sudah diperjuangkan dengan cara yang baik, itulah kemenangan yang hakiki. Tetapi sebaliknya, jika kemenangan dicapai dengan cara yang tidak baik, maka itu kekalahan yang sebenarnya,” ujar Indra Sjafri.

Selanjutnya ia juga menjelaskan jika sepak bola hanya sekedar melatih fisik dan mental para pemain melainkan bisa digunakan sebagai wadah dalam melakukan dakwah.

“Saya melatih tim sekaligus berdakwah di sana. Terlihat, pemain Indonesia usai meraih kemenangan, sebagian melakukan sujud syukur. Itu merupakan simbol-simbol religius yang ditampakkan oleh generasi timnas Indonesia,” ujar Indra.

Indra lanjut mengatakan jika LDII sudah berhasil menghasilkan pemain-pemain hebat dan bermain di timnas Indonesia seperti Budi Sudarsono, David Maulana dan Syahrian Abimanyu.

Mantan pelatih timnas Indonesia U-19 itu selanjutnya berharap jika LDII bisa membuat kursus kepelatihan di setiap provisnsi yang bertujuan untuk membuat generasi muda Indonesia mahir dalam sepak bola.

“LDII telah menurunkan para pemain yang pernah bermain untuk Timnas Indonesia. Di antaranya, Budi Sudarsono, David Maulana, Abimanyu dan lain sebagainya. Saya berharap lebih banyak lagi pemain Indonesia lahir dari LDII,” kata pelatih berusia 58 tahun itu.

“Saya berharap kepada LDII untuk kedepannya, membuat kursus kepelatihan di setiap provinsi. Bila ini terwujud, saya yakin generasi muda Indonesia akan mahir dalam sepak bola. Inilah yang dilakukan negara lain, seperti Jepang,” sambungnya.

Selain Indra Sjafri, peran LDII dalam menghasilkan pesepak bola terbaik di Indonesia juga turut diapresiasi oleh Deputi 3 Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Raden Isnanta.

“Banyak pemain terbaik Indonesia yang lahir dari LDII. Agar berprestasi tinggi, olahraga khususnya sepak bola harus dibina, sejak usia dini hingga menjadi pemain profesional,” ucap Raden Isnanta.

“Alhamdulillah, LDII sangat peduli dengan sepak bola akhirnya melahirkan pesepak bola yang berprestasi," sambungnya.

Sekretaris Umum DPP LDII Dody Taufik Wijaya mengatakan pembinaan sepak bola dini di LDII sudah mencakup pembinaan secara fisik, mental dan spiritual.

Menurut Dody, acara webinar soal pembinaan sepak bola usia dini adalah dakwah bilhal dari LDDI untuk kontribusi nyata bagi bangsa Indonesia.

“Sebelumnya, kami mengapresiasi untuk narasumber yang mau membagikan ilmunya dalam pembinaan sepak bola untuk generasi muda. Ini merupakan dakwah bilhal LDII alias kontribusi nyata untuk bangsa,” ujar Doddy.

Pewarta: Aldi Sultan

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021