Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Aceh mengapresiasi program Gerakan Untuk Anak Sehat (Geunaseh) Sabang sebagai upaya pemerintah di kepulauan itu dalam menurunkan angka stunting.
Ketua TP-PKK Aceh Dyah Erti Idawat dalam keterangannya yang diterima di Banda Aceh, Rabu mengatakan inovasi Pemerintah Kota Sabang melalui program Geunaseh itu tepat sasaran dan bermanfaat, sehingga angka stunting atau malnutrisi di daerah ujung barat Aceh itu mengalami penurunan yang cukup signifikan.
"Di Kota Sabang anak yang mengalami stunting turun sebanyak 11,2 persen. Artinya Posyandu atau pengukuran-pengukuran balita di Kota Sabang berjalan aktif. Penanganan stunting di Kota Sabang ini patut dicontoh oleh daerah lainnya di Aceh,” kata Dyah.
Baca juga: Anak penderita stunting di Banda Aceh mencapai 364 orang
Hal itu disampaikan Dyah ketika meresmikan Rumoh Gizi Gampong (RGG) Jaboi, Sabang, yang turut didampingi Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kota Sabang, Andri Nourman, Selasa kemarin.
Dyah mengatakan akar masalah terjadinya stunting dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya pelayanan dan pengawasan dari orangtua. Pemahaman orang tua yang minim soal asupan gizi pada anak berperan cukup besar akan terjadinya stunting.
"Jika dibiarkan, akan berdampak besar bagi kualitas generasi muda, berupa gangguan pertumbuhan anak, kognitif anak, dan kemampuan belajar anak," katanya.
Baca juga: Pakar sebut cegah stunting dengan optimalkan fungsi keluarga
Menurut dia program RGG bertujuan sebagai wadah untuk mengedukasi dan memberi asupan bergizi bagi ibu hamil dan balita agar terhindar dari stunting. Adanya RGG itu akan membantu orangtua dalam memahami cara terbaik untuk mencegah stunting terjadi pada anak dan mewujudkan gampong mandiri dalam mencegah dan mengatasi stunting pada anak di wilayah gampong.
Sementara itu, Andri Nourman mengatakan RGG merupakan program Pemerintah Aceh yang sejalan dengan salah satu program unggulan dari Pemko Sabang yakni Geunaseh, yang khusus menangani peningkatan gizi dan mengurangi stunting atau malnutrisi pada anak.
Baca juga: Aceh Timur komitmen cegah dampak dan risiko stunting anak
"Untuk program Geunaseh sendiri sampai saat ini sudah membuahkan hasil. Dari awal program ini berjalan, angka stunting di Kota Sabang terus mengalami penurunan sebesar 25 persen. Alhamdulillah, berkat dukungan dari semua pihak, kini angka stunting dapat kita tekan menjadi 11,2 persen, tentunya ini kesuksesan bagi kita semua," kata Andri.
Ia berharap baik program RGG maupun Geunaseh akan terus berlanjut, sehingga dapat melahirkan generasi-generasi baru Kota Sabang yang sehat, unggul, dan berkualitas serta memiliki intelektual di atas rata-rata, demi tercapainya Aceh hebat dan Aceh bermartabat.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
Ketua TP-PKK Aceh Dyah Erti Idawat dalam keterangannya yang diterima di Banda Aceh, Rabu mengatakan inovasi Pemerintah Kota Sabang melalui program Geunaseh itu tepat sasaran dan bermanfaat, sehingga angka stunting atau malnutrisi di daerah ujung barat Aceh itu mengalami penurunan yang cukup signifikan.
"Di Kota Sabang anak yang mengalami stunting turun sebanyak 11,2 persen. Artinya Posyandu atau pengukuran-pengukuran balita di Kota Sabang berjalan aktif. Penanganan stunting di Kota Sabang ini patut dicontoh oleh daerah lainnya di Aceh,” kata Dyah.
Baca juga: Anak penderita stunting di Banda Aceh mencapai 364 orang
Hal itu disampaikan Dyah ketika meresmikan Rumoh Gizi Gampong (RGG) Jaboi, Sabang, yang turut didampingi Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kota Sabang, Andri Nourman, Selasa kemarin.
Dyah mengatakan akar masalah terjadinya stunting dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya pelayanan dan pengawasan dari orangtua. Pemahaman orang tua yang minim soal asupan gizi pada anak berperan cukup besar akan terjadinya stunting.
"Jika dibiarkan, akan berdampak besar bagi kualitas generasi muda, berupa gangguan pertumbuhan anak, kognitif anak, dan kemampuan belajar anak," katanya.
Baca juga: Pakar sebut cegah stunting dengan optimalkan fungsi keluarga
Menurut dia program RGG bertujuan sebagai wadah untuk mengedukasi dan memberi asupan bergizi bagi ibu hamil dan balita agar terhindar dari stunting. Adanya RGG itu akan membantu orangtua dalam memahami cara terbaik untuk mencegah stunting terjadi pada anak dan mewujudkan gampong mandiri dalam mencegah dan mengatasi stunting pada anak di wilayah gampong.
Sementara itu, Andri Nourman mengatakan RGG merupakan program Pemerintah Aceh yang sejalan dengan salah satu program unggulan dari Pemko Sabang yakni Geunaseh, yang khusus menangani peningkatan gizi dan mengurangi stunting atau malnutrisi pada anak.
Baca juga: Aceh Timur komitmen cegah dampak dan risiko stunting anak
"Untuk program Geunaseh sendiri sampai saat ini sudah membuahkan hasil. Dari awal program ini berjalan, angka stunting di Kota Sabang terus mengalami penurunan sebesar 25 persen. Alhamdulillah, berkat dukungan dari semua pihak, kini angka stunting dapat kita tekan menjadi 11,2 persen, tentunya ini kesuksesan bagi kita semua," kata Andri.
Ia berharap baik program RGG maupun Geunaseh akan terus berlanjut, sehingga dapat melahirkan generasi-generasi baru Kota Sabang yang sehat, unggul, dan berkualitas serta memiliki intelektual di atas rata-rata, demi tercapainya Aceh hebat dan Aceh bermartabat.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021