Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan Uni Emirat Arab (UEA) akan merealisasikan investasi senilai 500 juta dolar AS di Aceh Singkil dengan terus melakukan komunikasi dengan Menteri Menteri Energi dan Industri Uni Emirat Arab (UEA) Suhail Mohammed Al Mazrouei.
UEA sebelumnya dikabarkan akan berinvestasi dalam pengembangan pariwisata di Aceh. Pada awal Maret lalu, Gubernur Aceh Nova Iriansyah menandatangani kerja sama pengembangan dan investasi pariwisata dengan Murban Energy Limited, Uni Emirate Arab (UEA) yang akan dipusatkan di Pulau Banyak, Aceh Singkil.
"Ada satu proyek senilai 500 juta dolar AS yang mereka ingin investasikan dan mereka sudah meninjau dan sudah bicara. Dan saya bertelepon, tetap berkomunikasi dengan Menteri Suhail, tanggal 13, 14, 15 (September) mereka akan datang ke Indonesia lagi untuk berbagai proyek kerja sama Indonesia-Abu Dhabi," katanya dalam sambutannya pada acara Kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia #PasarLautIndonesia di Aceh, yang dipantau dari Jakarta, Rabu.
Meski membawa kabar baik soal progres investasi di tanah rencong, Luhut meminta masyarakat agar tidak marah karena dalam investasi tersebut nantinya akan ada campur tangan China.
"Tapi Anda jangan marah, dia (UEA) membawa China pula untuk kemari. Dunia itu berputar, jadi kita jangan terlalu marah-marah, kenapa Indonesia ke China? Ini malah Abu Dhabi membawa CEO-nya orang China. Jadi inilah sekarang globalisasi itu," katanya.
Luhut juga mengingatkan bahwa Indonesia tidak bisa begitu saja membatasi diri lantaran saat ini dunia sudah semakin mengglobal. Yang terpenting, lanjutnya, Indonesia tetap harus membangun ketahanan nasional.
"Ke siapa saja kita bisa berhubungan, tapi ketahanan nasional kita harus kita bangun. Kalau kita membentengi diri kita nggak boleh berhubungan, kita akan nanti kecele bahwa dunia ini sudah begitu mengglobal," ujarnya.
Kembali soal investasi UEA di Aceh Singkil, menurut Luhut, berdasarkan diskusi dengan Gubernur Aceh, seharusnya sudah tidak ada masalah terkait insentif yang diminta pihak UEA.
Luhut pun mengaku telah mengunjungi langsung kawasan Aceh Singkil yang diincar UEA. Pihak UEA bahkan menyatakan mereka akan membangun resort di mana nanti Putra Mahkota Mohammed bin Zayed Al Nahyan akan sesekali bisa hadir di sana.
"Presiden memerintahkan kami, perintahkan saya karena saya kebetulan penanggung jawab, agar itu dituntaskan. Dan kita ingin tuntaskan tentu dalam aturan-aturan main yang ada," katanya.
Menurut menteri, pihaknya sudah pergi ke Singkil dan melihat hampir 40.000 hektare rawa dengan panorama yang luar biasa indah serta dilihat oleh tim dari Abu Dhabi.
"Mereka mau bikin resort, dia mau katanya Crown Prince Muhammad bin Zayed juga akan sekali-sekali ada di sana, karena dia ingin direct flight dari Abu Dhabi langsung ke Singkil," ujar Luhut.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
UEA sebelumnya dikabarkan akan berinvestasi dalam pengembangan pariwisata di Aceh. Pada awal Maret lalu, Gubernur Aceh Nova Iriansyah menandatangani kerja sama pengembangan dan investasi pariwisata dengan Murban Energy Limited, Uni Emirate Arab (UEA) yang akan dipusatkan di Pulau Banyak, Aceh Singkil.
"Ada satu proyek senilai 500 juta dolar AS yang mereka ingin investasikan dan mereka sudah meninjau dan sudah bicara. Dan saya bertelepon, tetap berkomunikasi dengan Menteri Suhail, tanggal 13, 14, 15 (September) mereka akan datang ke Indonesia lagi untuk berbagai proyek kerja sama Indonesia-Abu Dhabi," katanya dalam sambutannya pada acara Kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia #PasarLautIndonesia di Aceh, yang dipantau dari Jakarta, Rabu.
Meski membawa kabar baik soal progres investasi di tanah rencong, Luhut meminta masyarakat agar tidak marah karena dalam investasi tersebut nantinya akan ada campur tangan China.
"Tapi Anda jangan marah, dia (UEA) membawa China pula untuk kemari. Dunia itu berputar, jadi kita jangan terlalu marah-marah, kenapa Indonesia ke China? Ini malah Abu Dhabi membawa CEO-nya orang China. Jadi inilah sekarang globalisasi itu," katanya.
Luhut juga mengingatkan bahwa Indonesia tidak bisa begitu saja membatasi diri lantaran saat ini dunia sudah semakin mengglobal. Yang terpenting, lanjutnya, Indonesia tetap harus membangun ketahanan nasional.
"Ke siapa saja kita bisa berhubungan, tapi ketahanan nasional kita harus kita bangun. Kalau kita membentengi diri kita nggak boleh berhubungan, kita akan nanti kecele bahwa dunia ini sudah begitu mengglobal," ujarnya.
Kembali soal investasi UEA di Aceh Singkil, menurut Luhut, berdasarkan diskusi dengan Gubernur Aceh, seharusnya sudah tidak ada masalah terkait insentif yang diminta pihak UEA.
Luhut pun mengaku telah mengunjungi langsung kawasan Aceh Singkil yang diincar UEA. Pihak UEA bahkan menyatakan mereka akan membangun resort di mana nanti Putra Mahkota Mohammed bin Zayed Al Nahyan akan sesekali bisa hadir di sana.
"Presiden memerintahkan kami, perintahkan saya karena saya kebetulan penanggung jawab, agar itu dituntaskan. Dan kita ingin tuntaskan tentu dalam aturan-aturan main yang ada," katanya.
Menurut menteri, pihaknya sudah pergi ke Singkil dan melihat hampir 40.000 hektare rawa dengan panorama yang luar biasa indah serta dilihat oleh tim dari Abu Dhabi.
"Mereka mau bikin resort, dia mau katanya Crown Prince Muhammad bin Zayed juga akan sekali-sekali ada di sana, karena dia ingin direct flight dari Abu Dhabi langsung ke Singkil," ujar Luhut.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021