Asosiasi Petani Kelapa Sawit (Apkasindo) Perjuangan Kota Subulussalam, Provinsi Aceh, menyatakan harga beli tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat pabrik minyak kelapa sawit mencapai Rp2.270 per kilogram.
Ketua Apkasindo) Perjuangan Kota Subulussalam Subangun Berutu di Subulussalam, Jumat, mengatakan harga TBS tersebut merupakan hasil pemantauan yang dilakukan pihaknya secara rutin.
"Sedangkan harga di tingkat petani kini mencapai Rp 2.000 per kilogram. Harganya naik berkisar Rp20 sampai Rp30 per kilogram. Harga sebelumnya Rp1.950," kata Subangun Berutu.
Menurut Subangun, naiknya harga komoditas unggulan masyarakat Kota Subulussalam itu dipengaruhi membaiknya harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dunia.
"Saat ini harga beli CPO di pasaran dunia bertahan di angka Rp12.788 per kilogram. Petani berharap harga CPO di pasaran dunia terus bertahan, bahkan meningkat," kata Subangun Berutu.
Selain harga CPO, kata Subangun Berutu, kenaikan harga TBS juga dipengaruhi persaingan harga antarpabrik minyak kelapa sawit. Ditambah lagi sekarang ini munculnya pabrik-pabrik baru.
Subangun Berutu yang juga Wakil Ketua Apkasindo Perjuangan Provinsi Aceh mengatakan pihaknya secara rutin memantau pergerakan harga CPO serta harga TBS, baik di tingkat pabrik maupun petani.
Pemantauan ini, kata Subangun Berutu, sebagai upaya antisipasi permainan harga. Serta juga tidak ada alasan bagi pabrik minyak kelapa sawit menunda-nunda kenaikan harga TBS petani.
"Kami juga berharap peraturan gubernur pemasaran TBS kelapa sawit segera diberlakukan, sehingga tidak ada lagi perbedaan antara petani plasma, swadaya atau mandiri. Semua petani kelapa sawit mendapatkan perlakuan yang sama," kata Subangun Berutu.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
Ketua Apkasindo) Perjuangan Kota Subulussalam Subangun Berutu di Subulussalam, Jumat, mengatakan harga TBS tersebut merupakan hasil pemantauan yang dilakukan pihaknya secara rutin.
"Sedangkan harga di tingkat petani kini mencapai Rp 2.000 per kilogram. Harganya naik berkisar Rp20 sampai Rp30 per kilogram. Harga sebelumnya Rp1.950," kata Subangun Berutu.
Menurut Subangun, naiknya harga komoditas unggulan masyarakat Kota Subulussalam itu dipengaruhi membaiknya harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dunia.
"Saat ini harga beli CPO di pasaran dunia bertahan di angka Rp12.788 per kilogram. Petani berharap harga CPO di pasaran dunia terus bertahan, bahkan meningkat," kata Subangun Berutu.
Selain harga CPO, kata Subangun Berutu, kenaikan harga TBS juga dipengaruhi persaingan harga antarpabrik minyak kelapa sawit. Ditambah lagi sekarang ini munculnya pabrik-pabrik baru.
Subangun Berutu yang juga Wakil Ketua Apkasindo Perjuangan Provinsi Aceh mengatakan pihaknya secara rutin memantau pergerakan harga CPO serta harga TBS, baik di tingkat pabrik maupun petani.
Pemantauan ini, kata Subangun Berutu, sebagai upaya antisipasi permainan harga. Serta juga tidak ada alasan bagi pabrik minyak kelapa sawit menunda-nunda kenaikan harga TBS petani.
"Kami juga berharap peraturan gubernur pemasaran TBS kelapa sawit segera diberlakukan, sehingga tidak ada lagi perbedaan antara petani plasma, swadaya atau mandiri. Semua petani kelapa sawit mendapatkan perlakuan yang sama," kata Subangun Berutu.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021