Pelatih Kalimantan Timur Rahmad Hidayat mewaspadai kebangkitan tim sepak bola Aceh pada laga penyisihan terakhir Grup C di Stadion Barnabas Youwe, Kabupaten Jayapura, Senin (4/10), untuk memastikan tiket babak enam besar Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Ditemui di Jayapura, Sabtu, Rahmad mengatakan bahwa persaingan di Grup C cukup ketat, setelah anak asuhnya sukses menekuk Sulawesi Utara dengan skor tipis 1-0. Padahal pada laga sebelumnya Sulut berhasil mengalahkan Aceh 2-1.
Namun demikian, lanjut Rahmad, bukan berarti hasil tersebut bisa menjadi acuan bahwa Kaltim bakal bisa meredam anak asuh Fachri Husaini dengan mudah pada laga penentuan awal pekan depan.
"Laga melawan Aceh merupakan pertandingan yang menentukan, baik bagi Kaltim maupun Aceh. Kami tidak mau lengah karena kami tetap ingin bertahan di PON Papua ini dengan lolos ke babak enam besar," katanya.
Menurut ia, hasil seri sudah cukup memastikan timnya menjadi juara grup dan lolos enam besar, karena Sulut sebagai pesaing Kaltim baru menang dua kali saat menghadapi Bengkulu (tidak bertanding) dan Aceh, serta satu kali kalah (lawan Kaltim).
Sementara tim Aceh wajib memenangi laga melawan Kaltim untuk lolos bisa meraih tiket enam besar, dengan catatan bisa menang dengan skor telak.
"Tentunya dengan kondisi ini akan memaksa tim Aceh akan bermain habis-habisan menghadapi Kaltim. Motivasi lawan inilah yang harus kami ingatkan kepada para pemain pada laga nanti, karena ketika kalah telak maka tiket enam besar juga akan lepas," jelasnya.
Rahmad mengingatkan kepada para pemainnya untuk tampil disiplin dan menjaga pergerakan penyerang Aceh yang cukup unggul dalam bola atas karena berpostur tubuh tinggi.
"Saya sudah melihat laga Aceh saat melawan Sulut. Mereka mengandalkan umpan silang dan pemain depannya punya postur tubuh tinggi," tambahnya.
Rahmad akan mengandalkan Ical, pemain yang mencetak gol ke gawang Sulut, karena penyerang andalan Kaltim Muhammad Ramli mengalami cedera bahu dan masih dalam perawatan.
"Ramli belum bisa dimainkan, ada pergeseran di tulang bahunya dan masih dalam perawatan tim kesehatan," tegas Rahmad.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
Ditemui di Jayapura, Sabtu, Rahmad mengatakan bahwa persaingan di Grup C cukup ketat, setelah anak asuhnya sukses menekuk Sulawesi Utara dengan skor tipis 1-0. Padahal pada laga sebelumnya Sulut berhasil mengalahkan Aceh 2-1.
Namun demikian, lanjut Rahmad, bukan berarti hasil tersebut bisa menjadi acuan bahwa Kaltim bakal bisa meredam anak asuh Fachri Husaini dengan mudah pada laga penentuan awal pekan depan.
"Laga melawan Aceh merupakan pertandingan yang menentukan, baik bagi Kaltim maupun Aceh. Kami tidak mau lengah karena kami tetap ingin bertahan di PON Papua ini dengan lolos ke babak enam besar," katanya.
Menurut ia, hasil seri sudah cukup memastikan timnya menjadi juara grup dan lolos enam besar, karena Sulut sebagai pesaing Kaltim baru menang dua kali saat menghadapi Bengkulu (tidak bertanding) dan Aceh, serta satu kali kalah (lawan Kaltim).
Sementara tim Aceh wajib memenangi laga melawan Kaltim untuk lolos bisa meraih tiket enam besar, dengan catatan bisa menang dengan skor telak.
"Tentunya dengan kondisi ini akan memaksa tim Aceh akan bermain habis-habisan menghadapi Kaltim. Motivasi lawan inilah yang harus kami ingatkan kepada para pemain pada laga nanti, karena ketika kalah telak maka tiket enam besar juga akan lepas," jelasnya.
Rahmad mengingatkan kepada para pemainnya untuk tampil disiplin dan menjaga pergerakan penyerang Aceh yang cukup unggul dalam bola atas karena berpostur tubuh tinggi.
"Saya sudah melihat laga Aceh saat melawan Sulut. Mereka mengandalkan umpan silang dan pemain depannya punya postur tubuh tinggi," tambahnya.
Rahmad akan mengandalkan Ical, pemain yang mencetak gol ke gawang Sulut, karena penyerang andalan Kaltim Muhammad Ramli mengalami cedera bahu dan masih dalam perawatan.
"Ramli belum bisa dimainkan, ada pergeseran di tulang bahunya dan masih dalam perawatan tim kesehatan," tegas Rahmad.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021