Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Anggota Dewan Perwakilan Kota (DPRK) Banda Aceh, Syarifah Munirah mengatakan manejemen di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy buruk, sehingga pencurian dan  kebocoran air masih terjadi di berbagai desa.

Lemahnya pengawasan dilapangan, kata Munirah, disebabkan kurang baiknya menejemen di PDAM selama ini. Kemampuan sumber daya manusia juga terbatas, akibatnya hingga kini perusahaan daerah yang sudah cukup tua itu belum mandiri, masih terus disubsidi oleh Pemko Banda Aceh.

“Pengawasan lapangan lemah. Kondisi ini, karena menejemen di PDAM  juga kurang baik, sehingga persoalan pencuri air dan kebocoran yang luar biasa terus terjadi,” kata anggota DPRK dari Partai Persatuan Pembangunan (P3) ini menyayangkan.

Diakui Munirah, meski jaringan air sudah pernah dibenahi dengan pemasangan pipa baru pada masa rehab/rekon pascatsunami oleh BRR sekitar enam tahun lalu, jaringan air dalam kota masih semraut dan banyak masalah. Jaringan yang ada sekarang terjadi tumpang tindih, antara pipa lama dengan pipa baru.

Selain, pencurian air dan kebocoran yang luar biasa, tempat penampungan air yang ada sekarang sudah tidak memadai lagi. Kedepan PDAM Tirta Daroy harus membangun yang baru yang lebih besar, sehingga setiap waktu suplay air ke pelanggan cukup.

Pembenahan secara menyeluruh di PDAM sangat penting, sehingga di tahun-tahun mendatang  keberadaan perusahaan daerah tersebut tidak membebani lagi APBK Banda Aceh.

“Kedepan manajemen PDAM  harus jauh lebih baik dan dalam pengelolaan keuangannya juga harus transparan. Jadi harus open semua, jangan ada yang ditutup-tutupi,” papar Syarifah Munirah tegas.

Berbagai persoalan di tubuh PDAM Tirta Daroy, diharapkan bisa segera diperbaiki setelah dilantiknya T Novizal Aiyub atau Ampon Yub, sebagai Dirut PDAM yang baru, Mei 2015 mendatang. Ampon Yub jadi Dirut PDAM Mountala, Aceh Besar cukup lama periode 2.000 sampai 2014.  

“Dengan pangalaman Ampon Yub cukup lama di PDAM Mountala, kita berharap beliau bisa mengembangkan perusahaan air di Banda Aceh menjadi perusahaan mandiri dan bisa menyumbang PAD,” tutup Munirah.(ADV)

Pewarta:

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015