Suka Makmue (ANTARA Aceh) - Tarian batu giok siswi SMAN Bunga Bangsa Kecamatan Darul Makmur,ikut memeriahkan peringatan Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) di Kabupaten Nagan Raya sabtu(02/15).Selain Tarian batu giok,juga dimeriahkan oleh tarian tukang tipee serta tarian giok meugiwang dari SMAN Kuala.
Tarian batu giok merupakan salah satu tarian yang mengisahkan tentang batu mulia yang ada di pergunungan Kecamatan Beutong,dimana batu mulia tersebut merupakan batu yang banyak diminati oleh kalangan orang,baik dalam wilayah Provinsi Aceh serta kalangan dari luar Provinsi Aceh.
Dalam tarian tersebut,para penari juga menceritakankan tentang kekayaan alam yang ada dalam hutan belantara Beutong Kabupaten Nagan Raya,namun mereka mengatakan untuk menjaga keindahan alam itu,alam harus di jaga dengan baik sehingga tidak terjadi kerusakan keindahan alam dalam pengambilan batu mulia tersebut,apalagi dapat mengundang bencana alam jika melakukan dengan cara yang tidak baik.
Nagan Raya merupakan salah satu daerah yang sedang mengbuming batu mulia,dengan adanya batu mulia tersebut pendapatan masyarakat semakin meningkat,sehingga kehidupan masyarakat beutong dan sekitarnya sudah jauh berbeda.Tak pelak,saat ini banyak pengusaha dari luar yang menaruh harapan untuk mengambil batu alam tersebut,namun pemerintah setempat sudah memberlakukan peraturan sesuai dengan undang undang yang berlaku.
Para penari batu giok dan penari giok meugwang,juga memperagakan cara pengambilan batu giok secara tradisional,dengan membawa palu,pahat serta alat penerangan (senter).Dihadapan unsur muspida,para penari giok melakukan peragaan sangat sempurna,sehingga mandapat aplus dari ratusan PNS serta siswa dan siswi usai upacara Hardiknas tersebut.
Nagan Raya merupakan Daerah yang hijau,hijau padinya dan hijau gioknya sehingga Pemerintah Kabupaten setempat sudah merencanakan untuk pembangunan mesjid Kabupaten dari lapisan batu giok,kalau ini terwujud maka Nagan Raya Kabupaten perdana yang membuat mesjid dari batu giok di Indonesia.
Tarian batu giok merupakan salah satu tarian yang mengisahkan tentang batu mulia yang ada di pergunungan Kecamatan Beutong,dimana batu mulia tersebut merupakan batu yang banyak diminati oleh kalangan orang,baik dalam wilayah Provinsi Aceh serta kalangan dari luar Provinsi Aceh.
Dalam tarian tersebut,para penari juga menceritakankan tentang kekayaan alam yang ada dalam hutan belantara Beutong Kabupaten Nagan Raya,namun mereka mengatakan untuk menjaga keindahan alam itu,alam harus di jaga dengan baik sehingga tidak terjadi kerusakan keindahan alam dalam pengambilan batu mulia tersebut,apalagi dapat mengundang bencana alam jika melakukan dengan cara yang tidak baik.
Nagan Raya merupakan salah satu daerah yang sedang mengbuming batu mulia,dengan adanya batu mulia tersebut pendapatan masyarakat semakin meningkat,sehingga kehidupan masyarakat beutong dan sekitarnya sudah jauh berbeda.Tak pelak,saat ini banyak pengusaha dari luar yang menaruh harapan untuk mengambil batu alam tersebut,namun pemerintah setempat sudah memberlakukan peraturan sesuai dengan undang undang yang berlaku.
Para penari batu giok dan penari giok meugwang,juga memperagakan cara pengambilan batu giok secara tradisional,dengan membawa palu,pahat serta alat penerangan (senter).Dihadapan unsur muspida,para penari giok melakukan peragaan sangat sempurna,sehingga mandapat aplus dari ratusan PNS serta siswa dan siswi usai upacara Hardiknas tersebut.
Nagan Raya merupakan Daerah yang hijau,hijau padinya dan hijau gioknya sehingga Pemerintah Kabupaten setempat sudah merencanakan untuk pembangunan mesjid Kabupaten dari lapisan batu giok,kalau ini terwujud maka Nagan Raya Kabupaten perdana yang membuat mesjid dari batu giok di Indonesia.
Uploader : Imansyah
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015