Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Pengurus Besar Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) menyatakan, olahraga petanque sudah siap mengikuti eksebisi di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat.
"Dari 10 cabang, hanya enam yang sudah menyatakan kesiapannya untuk ikut eksebisi di PON Jabar, termasuk petanque," kata Ketua Umum PB FOBI Caca Isa Saleh pada pelantikan Pengprov FOPI Aceh di Banda Aceh, Sabtu.
Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sudah mengundang 10 pengurus cabang olahraga yang akan dieksebisi di PON nanti, yakni petanque, arung jeram, barongsai, jet ski, muaythai, gateball, woodball, kabadi, rugby, dan bola tangan.
Pelantikan itu ikut dihadiri Wakil Ketua Bidang Organisasi KONI Aceh, H Musa Bintang, pakar olahraga Nuzuli MS, Pengprov sejumlah cabang olahraga, serta beberapa pegiat dan mahasiswa olahraga Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh.
Caca menyebutkan, FOPI kini sudah memiliki 11 pengprov yaitu Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Bali, Jawa Timur, Maluku Utara, Riau, Bandar Lampung dan Aceh.
Dikatakan, setelah empat tahun berjuang, 20 Februari lalu olahraga yang berasal dari Prancis sejak 1907 ini diakui menjadi anggota Komite Olimpiade Indonesia (KOI) disusul pengakuan dari KONI menjadi anggota baru melalui Rapat Anggota Tahunan pada 30 Maret 2015.
"Alhamdulillah akhirnya kerja keras kami dilihat KONI dan KOI. Kini kami bisa lebih fokus melebarkan sayap petanque ke seluruh pelosok Indonesia dan mengejar prestasi di setiap kejuaraan maupun multieven," terang Caca.
Petanque sendiri memang olahraga baru di Indonesia. Bahkan FOPI sendiri baru dibentuk 18 Maret 2011 dan setelah itu langsung ikut SEA Games XXVI 2011 di Palembang, Sumsel. Meski belum berprestasi, tapi FOPI sudah mengirimkan atlet petanque ke ajang SEA Games, termasuk SEA Games 2013 di Myanmar.
Wakil Ketua Bidang Organisasi KONI Aceh, H Musa Bintang, ketika memberi sambutan menyambut gembira kehadiran FOPI di Aceh. "Untuk sementara, ini cabang olahraga paling bungsu di Aceh. Kita harap bisa berkembang dengan cepat," ujarnya.
Menurut dia, pihak FOBI Pusat sudah menentukan pilihan tepat memberi mandat kepada Abdurrahman, Ketua Umum Pengprov FOPI Aceh, karena, selain pakar di bidangnya, juga punya jaringan yang merata di seluruh Aceh.
"Kami menyambut baik dan memberi apresiasi luar biasa. Semoga suatu saat nanti, FOPI akan memberi kebanggaan bagi Aceh dan menyumbang banyak medali di beberapa event di masa depan," papar Musa Bintang.
Menyambut harapan tersebut, Ketua Umum Pengurus Provinsi FOPI Aceh, Drs Abdurrahman M.Kes menjelaskan, petangue olahraga murah meriah.
Dia berharap kehadirannya bisa memberi warna baru bagi dunia olahraga di Aceh.
"Petanque punya potensi untuk mendulang banyak medali, karena cabang ini mempertandingkan banyak nomor. Kami berharap banyak dukungan dari semua pihak," sebut Abdurrahman.
Selain Abdurrahman, pengurus FOPI Aceh yang dilantik kemarin antara lain, Nashrillah Anis sebagai Sekretaris Umum, Yeni Marlina diposisi bendahara, serta sejumlah bidang yang mengisi susuan personalia lembaga tersebut.
"Dari 10 cabang, hanya enam yang sudah menyatakan kesiapannya untuk ikut eksebisi di PON Jabar, termasuk petanque," kata Ketua Umum PB FOBI Caca Isa Saleh pada pelantikan Pengprov FOPI Aceh di Banda Aceh, Sabtu.
Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sudah mengundang 10 pengurus cabang olahraga yang akan dieksebisi di PON nanti, yakni petanque, arung jeram, barongsai, jet ski, muaythai, gateball, woodball, kabadi, rugby, dan bola tangan.
Pelantikan itu ikut dihadiri Wakil Ketua Bidang Organisasi KONI Aceh, H Musa Bintang, pakar olahraga Nuzuli MS, Pengprov sejumlah cabang olahraga, serta beberapa pegiat dan mahasiswa olahraga Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh.
Caca menyebutkan, FOPI kini sudah memiliki 11 pengprov yaitu Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Bali, Jawa Timur, Maluku Utara, Riau, Bandar Lampung dan Aceh.
Dikatakan, setelah empat tahun berjuang, 20 Februari lalu olahraga yang berasal dari Prancis sejak 1907 ini diakui menjadi anggota Komite Olimpiade Indonesia (KOI) disusul pengakuan dari KONI menjadi anggota baru melalui Rapat Anggota Tahunan pada 30 Maret 2015.
"Alhamdulillah akhirnya kerja keras kami dilihat KONI dan KOI. Kini kami bisa lebih fokus melebarkan sayap petanque ke seluruh pelosok Indonesia dan mengejar prestasi di setiap kejuaraan maupun multieven," terang Caca.
Petanque sendiri memang olahraga baru di Indonesia. Bahkan FOPI sendiri baru dibentuk 18 Maret 2011 dan setelah itu langsung ikut SEA Games XXVI 2011 di Palembang, Sumsel. Meski belum berprestasi, tapi FOPI sudah mengirimkan atlet petanque ke ajang SEA Games, termasuk SEA Games 2013 di Myanmar.
Wakil Ketua Bidang Organisasi KONI Aceh, H Musa Bintang, ketika memberi sambutan menyambut gembira kehadiran FOPI di Aceh. "Untuk sementara, ini cabang olahraga paling bungsu di Aceh. Kita harap bisa berkembang dengan cepat," ujarnya.
Menurut dia, pihak FOBI Pusat sudah menentukan pilihan tepat memberi mandat kepada Abdurrahman, Ketua Umum Pengprov FOPI Aceh, karena, selain pakar di bidangnya, juga punya jaringan yang merata di seluruh Aceh.
"Kami menyambut baik dan memberi apresiasi luar biasa. Semoga suatu saat nanti, FOPI akan memberi kebanggaan bagi Aceh dan menyumbang banyak medali di beberapa event di masa depan," papar Musa Bintang.
Menyambut harapan tersebut, Ketua Umum Pengurus Provinsi FOPI Aceh, Drs Abdurrahman M.Kes menjelaskan, petangue olahraga murah meriah.
Dia berharap kehadirannya bisa memberi warna baru bagi dunia olahraga di Aceh.
"Petanque punya potensi untuk mendulang banyak medali, karena cabang ini mempertandingkan banyak nomor. Kami berharap banyak dukungan dari semua pihak," sebut Abdurrahman.
Selain Abdurrahman, pengurus FOPI Aceh yang dilantik kemarin antara lain, Nashrillah Anis sebagai Sekretaris Umum, Yeni Marlina diposisi bendahara, serta sejumlah bidang yang mengisi susuan personalia lembaga tersebut.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015