Blangpidie (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) melalui Dinas Perindustrian, Perdangangan, Koperasi (Disperindagkop), tahun ini membangun pasar modern senilai Rp60 miliar dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat dan kebutuhan kawasan.
     
Kepala Dinas Perindagkop Abdya Sulaiman, Rabu, di Blangpidie mengatakan anggaran untuk pembangunan pasar modern tersebut sumbernya dari dana Otonomi Khusus (Otsus) tahun 2015.
     
"Pasar modern ini dibangun di seputaran Kota Blangpidie, lokasinya di Desa Keude Siblah, sekarang sedang proses pembebasan tanah seluas 4,9 hektare, dalam waktu dekat ini sudah bisa tender," katanya.
     
Dilanjutkan, proyek pembangunan pasar modern yang leading sektornya Dinas Pekerjaan Umum menggunakan pekerjaannya sistem multiyears dengan jangka waktu tiga tahun terhitung mulai 2015 sampai 2017.
     
"Ini program strategis Bupati Jufri Hasanuddin, sistem pekerjaan multiyears selama tiga tahun mendatang, program ini juga sebagai tuntutan perkembangan kawasan barat selatan Aceh," katanya.
     
Sesuai Detail Egineering Disign (DED), sambungnya, bangunan pasar modern itu terdiri dua unit gedung induk lods kering dan lods basah yang direncanakan pada lantai pertama meliputi, kantor pengelola, toko sembako, souvenir dan peralatan rumah tangga, sedangkan pada lantai kedua rentail pakaian, alat-alat elektronik dan pada lantai ketiga game zone, bank, kosmetik dan elekronik.
     
"Jadi, pada lods basahnya kita sediakan untuk sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, daging, ayam dan lain-lain, yang jelas pasar ini lengkap fasilitasnya," tuturnya.
     
Terpisah, Bupati Abdya Jufri Hasanuddin mengaku sangat bersemangat untuk membangun pasar modern di kabupaten yang dipimpinnya, karena  selain untuk perkembangan kawasan, lokasi pasar sekarang kondisinya tidak layak lagi berada di tengah-tengah perkotaan.
     
"Saya bersemangat bangun pasar modern, karena Blangpidie ini kota dagang, banyak pengunjung dari kabupaten lain datang untuk berbelanja ke Abdya, jadi, sangat wajar kita bangun yang modernisasi agar pengunjung tidak bosan," kata Bupati.
     
Jufri mengakui tidak mudah dalam menciptakan program pembangunan pasar modern,  berbagai pertimbangan harus dilakukan demi tercapai pembangunan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Abdya, mulai dari kajian akademisi tentang kelayakan hingga perkembangan kawasan untuk dimasa mendatang.
     
"Pertama dulu kita rencanakan relokasi saja, karena menjawab kebutuhan kawasan. Jadi, kita programkan pembangunannya, apalagi, sesuai kajian akademisi Kota Blangpidie layak didirikan pasar modern," katanya.
     
Dilanjutnya, jika pasar modern ini sudah dapat difungsikan oleh pedagang putaran uang menjadi luar biasa apalagi, Kota Blangpidie secara geofrafis terletak di tengah-tengah empat kabupaten lain yang sejak dulu dikenal dengan sebutan kota dagang.
     
"Jadi, tidak ada tawar menawar lagi tentang pembangunan pasar ini. Semua kabupaten di wilayah barat selatan Aceh, berkeinginan untuk membangun pasar modern, tapi tata letaknya tidak strategis," tegasnya.
     
Selain untuk perkembangan kawasan, pembangunan pasar modern di Abdya ini sangat dimungkinkan karena ditunjang oleh pemerintah pusat dengan tol laut, dimana dengan terselesainya pembangunan Pelabuhan Teluk Surin, Kabupaten Abdya akan menjadi pintu masuk perdagangan nasional maupun internasional.
     
"Kita sangat optimis dengan pembangunan ini, selain memiliki sumber air yang melimpah, dukungan jalan pun memadai, apalagi jalan dua jalur dari Cot Mene-Lembah Sabil yang nantinnya melintasi di depan pasar modern tersebut," jelasnya.
     
Menurutnya, pasar modern yang dibangun di sebelah barat seputaran Kota Blangpidie itu diperkirakan cepat berkembang karena di lokasi pembangunan ditunjang oleh daya tarik alam yang indah, salah satunya adalah wisata sungai, karena lokasi pasar berada di pinggir Sungai Krueng Susoh.
     
"Kalau pembangunan pasar modern ini nanti sudah tuntas, lokasi pasar sekarang kita jadikan lokasi ruang terbuka hijau (RTH), untuk menambah keindahan kota serta meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan," katanya.
     
Adenan, salah seorang pedagang sayur di Kota Blangpidie menyambut baik pembangunan pasar modern yang kini sedang digagas oleh Bupati Jufri Hasanuddin.
     
Menurutnya, pasar sekarang sudah sangat tidak layak lagi dijadikan pusat pasar, selain sempit, banyak saluran sekitar pasar tersumbat sehingga menimbulkan bau jorok yang tidak sedap saat berjualan.
     
"Terkadang malu juga kita pada tamu yang datang dari kabupaten lain, saat memasuki pasar ikan hidungnya ditutup dengan tangan karena mengeluarkan aroma tak sedap, coba lihat lokasi pasar ikan itu air sudah tidak mengalir akibat saluran kecil tersumbat lagi," katanya sambil menujukkan arah pasar ikan.
     
Dia mengakui, selama ini banyak pembeli yang datang dari Kabupaten Aceh Selatan, Gayo Luaes, Nagan Raya dan Siemeulu, mereka datang ke Kota Blangpidie bukan untuk beli sayur-mayur melainkan untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga seperti alat elekronik, pakaian jadi dan kebutuhan lainnya.
     
"Rame orang luar kabupaten yang belanja kemari, mereka datang ke sini bukan untuk beli sayur, mereka berbelanja seperti alat elekronik, baju dan alat-alat kelengkapan rumah tangga lainnya, karena di kota ini kebutuhan kita lengkap ada semua dan harganya pun murah," tuturnya.

Pewarta: Pewarta : Suprian

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015