Pemerintah Kota Banda Aceh terus mempersiapkan tenaga kerja yang berdaya saing agar mampu bersaing di era industri 4.0 yang serba teknologi, sehingga mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

"Di era global revolusi industri 4.0 saat ini, SDM yang memiliki kompetensi dan berdaya saing tinggi menjadi syarat mutlak untuk dapat menghadapi persaingan global yang semakin ketat," kata Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, di Banda Aceh, Rabu.

Aminullah mengatakan, tingginya angka usia kerja dan minimnya lahan pekerjaan merupakan salah satu tantangan yang dihadapi pemerintah. Karenanya, Pemko Banda Aceh saat ini terus mempersiapkan tenaga kerja berdaya saing, dan bertahan di tengah perubahan dunia kerja yang cukup dinamis.

"Karenanya, melalui instansi terkait telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan program untuk meningkatkan akses dan mutu pelatihan para tenaga kerja guna menyiapkan SDM yang memiliki kompetensi dan berdaya saing global," ujarnya.

Aminullah menyampaikan, salah satu kebijakan berkesinambungan yang telah dilakukan selama ini yaitu menggelar pelatihan kerja yang menyasar pembentukan kompetensi inklusif atau tidak mempersyaratkan (batasan) usia maupun latar belakang pendidikan.

Tujuannya, kata Aminullah, supaya masyarakat mempunyai akses atau kesempatan untuk memiliki skill dan keterampilan. Dengan harapan bisa mempercepat produksi SDM yang memiliki kompetensi di berbagai bidang kejuruan prioritas, sekaligus meningkatkan relevansi keluaran BLK sesuai kebutuhan pasar kerja.

"Telah banyak pelatihan yang kita selenggarakan Pemko melalui instansi terkait.  Seperti perbengkelan, pertukangan, teknisi komputer dan operator komputer, teknisi AC, pelatihan barista dan lainnya," katanya.

Aminullah menambahkan, di era teknologi informasi, tidak ada jaminan seorang sarjana akan lebih berhasil ketimbang lulusan SMP dan SMA, karena yang dibutuhkan saat ini adalah kemampuan, inovasi, konsistensi dan motivasi untuk terus melakukan yang terbaik. 

Aminullah mengungkapkan, dalam sejumlah bursa tenaga kerja di Banda Aceh beberapa waktu lalu, sejumlah perusahaan besar mengeluhkan kualitas kerja dan skill dari lulusan perguruan tinggi.

"Ini tentu menjadi sebuah tantangan untuk membuktikan bahwa keberadaan BLK dapat menjadi solusi alternatif atas persoalan tersebut," ujar mantan Direktur Bank Aceh itu.

Dirinya berharap, kegiatan pelatihan, vokasi dan produktivitas dengan semangat inovatif dapat terus menerus diadakan oleh BLK dengan berkolaborasi bersama Pemko, sehingga warga kota bisa bekerja atau berusaha menekan tingkat pengangguran.
 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021