Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Kepala Dinas Syariat Islam (DSI) Provinsi Aceh, Prof Syahrizal Abbas menyatakan guru memiliki ruang dan kesempatan besar untuk membentuk karakter anak agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba.

"Peredaran narkoba dalam beberapa tahun terakhir kian mengkhawatirkan dan sekolah merupakan salah satu tempat yang kini menjadi target penyebaran narkoba," katanya di Banda Aceh, Senin.

Ia menjelaskan pemakaian narkoba sudah merambah ke siswa di tingkat SD, SMP, dan SMA, bahkan pesantren pun sudah menjadi lahan empuk peredaran barang haram tersebut.    
    
Karena itu, beban dan amanah yang dimiliki guru tersebut dapat digunakan sebaik-baiknya, agar generasi Aceh dapat mencinta Al-Quran dan Sunnah sesuai karakter masyarakat Aceh secara umum.

"Semua pihak berkewajiban untuk sama-sama menjaga generasi bangsa agar terhindar dari penyalahgunaan barang haram tersebut," katanya.

Ia menambahkan kondisi Aceh sudah sangat memprihatinkan karena adanya pendangkalan Aqidah, narkoba serta pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan ajaran Al Quran dan Sunnah makin merajalela.

Oleh karena itu pihaknya terus berupaya melakukan pembinaan, pelatihan kepada semua masyarakat Aceh, guru, ulama, tokoh adat, mahasiswa, pelajar serta ormas agar dapat mencegah sebelum melebar lebih jauh.

Ia meyakini dengan adanya persetujuan bersama dan kesepahaman bersama itu akan menjadi momentum yang tepat untuk mencegah masuknya berbagai pengaruh ke tingkat siswa dan santri di provinsi berpenduduk sekitar 4,5 juta jiwa itu.

"Kami akan terus memantau dan mengevaluasi terhadap kendala-kendala di lapangan, jika dalam implementasi nantinya ada yang tidak sesuai dengan harapan," katanya.

Pewarta: Pewarta : Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015