Suka Makmur (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Nagan Raya kini sedang membangun masjid pertama di dunia yang dilapisi dengan 40 ribu lebih ubin yang berasal batu giok terbaik.

"Masjid giok yang kami perkirakan pertama dan terbesar di dunia ini. Kami berharap pembangunannya selesai pada 2017," ungkap Bupati Nagan Raya HT Zulkarnaini di Suka Makmue, Ibukota Nagan Raya, Kamis.

Menurut dia, masjid agung tersebut kini dalam tahap pengerjaan. Masjid dibangun di atas lahan seluas lima hektare. Sedangkan luas bangunannya sekitar 60x80 meter yang berlokasi di kompleks kantor pemerintahan di Suka Makmue, Nagan Raya.

Bupati mengatakan, pembangunan masjid tersebut direncanakan menghabiskan anggaran mencapai Rp150 miliar. Pembangunan dikerjakan secara bertahap.

"Rencana anggaran sebesar Rp150 miliar tersebut belum termasuk lapisan gioknya. Untuk gioknya mungkin nilainya lebih dari Rp150 miliar," kata HT Zulkarnaini.

Untuk lapisan gioknya, kata dia, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya mendapat tawaran dari sekolah ukir batu asal Tiongkok. Mereka yang mengolah gioknya menjadi bentuk apapun yang akan dilapisi di masjid tersebut.

"Pemerintah Kabupaten Nagan Raya hanya menyediakan lokasi penambangan batu gioknya. Ada 10 hektare lokasi tambangnya. Sedangkan alat olah batu giok, mereka yang menyediakannya," kata dia.

Bupati mengharapkan, masjid giok tersebut menjadi ciri khas serta akan menjadi tujuan pariwisata di Kabupaten Nagan Raya. Selain itu, juga menjadi masjid terbesar di kawasan pantai barat selatan Aceh.

"Kami berharap masjid giok ini nantinya tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Nagan Raya, tetapi juga kebanggaan masyarakat Aceh dan rakyat Indonesia pada umumnya," kata HT Zulkarnaini.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Nagan Raya TR Keumangan mengatakan, dibutuhkan lebih 40 ribu keping giok yang dipotong menjadi ubin ukuran 60x60 cm.

"Konstruksi bangunannya dibuat begitu kokoh, menggunakan besi ulir. Bangunan masjid lebih dua lantai tersebut memiliki basement," ungkap TR Keumangan.
 

Pewarta: Pewarta : M Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015