Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Kota Manado pada tahun 2022 akan mengalami peningkatan.

"Inflasi tahun 2022 kami perkirakan akan meningkat sejalan dengan akselerasi pemulihan ekonomi daerah," kata Kepala BI Sulut Arbonas Hutabarat, di Manado, Kamis.

Meskipun meningkat, katanya, tekanan inflasi untuk tahun 2022 diperkirakan masih akan terkendali pada rentang 3,0 ± 1 persen (yoy) baik di Manado maupun Kotamobagu.

Dia menjelaskan membaiknya konsumsi rumah tangga diperkirakan akan mendorong kenaikan permintaan terhadap komoditas-komoditas pangan strategis seperti bawang, cabai (rica), tomat (barito) dan Ikan.

Sementara, katanya, berkurangnya stimulus pemerintah diperkirakan akan memberikan tekanan inflasi terutama pada tarif angkutan udara dan tarif listrik, disamping kenaikan gradual harga sub
kelompok tembakau.

Memperhatikan hal-hal tersebut, katanya, inflasi tahun 2021 diperkirakan tetap berada pada rentang 3,0 ± 1 persen (yoy).

Sementara itu, katanya, sejalan pemulihan perekonomian, tekanan inflasi di Sulawesi Utara mengalami peningkatan yang terpantau pada 2 (dua) kota
pencatatan inflasi yaitu Manado dan Kotamobagu.

Kenaikan permintaan masyarakat di tengah proses adaptasi produksi dan distribusi mendorong kenaikan atau normalisasi harga di berbagai komoditas
strategis.

Sejalan dengan itu, katanya, pola musiman tekanan inflasi bulanan juga kembali pada pola sebelumnya, tercermin pada kenaikan inflasi di periode HBKN Idul Fitri yang lalu seiring adanya kenaikan aktivitas masyarakat dibanding periode yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, katanya, kebijakan stimulus konsumsi oleh pemerintah masih menekan harga-harga terutama yang diatur oleh pemerintah seperti tarif angkutan udara dan tarif listrik, yang bersamaan dengan pemberlakuan PPKM pada triwulan III 2021 sehingga mendorong inflasi tetap terkendali pada rentang sasarannya.

Meski demikian, katanya, perlu dicatat bahwa pergerakan tekanan inflasi, baik di Manado dan Kotamobagu selama tahun 2021 sebagian besar dipengaruhi oleh komoditas perikanan.

Preferensi konsumsi masyarakat Sulawesi Utara pada komoditas perikanan yang tetap tinggi di tengah distorsi pasokan dalam bentuk gangguan cuaca, menjadi faktor pendorong kenaikan tekanan inflasi.

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021