Meulaboh (ANTARA) - Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh memastikan matinya seekor gajah betina di konsesi PT Sapta Pesona Jaya Abadi di kawasan Desa Baro Paya-Desa Sibintang, Kecamatan Panton Reue, Kabupaten Aceh Barat pada 1 Januari 2025 lalu murni karena sakit dan kakinya terjatuh ke lumpur.
“Benar ada kematian gajah di Aceh Barat, satwa ini mati karena kakinya yang terluka jatuh ke dalam lumpur,” kata Kepala BKSDA Aceh Ujang Wisnu Barata yang dihubungi ANTARA melalui saluran telepon Whatsapp dari Aceh Barat, Sabtu.
Ia menjelaskan, seekor gajah yang mati tersebut berjenis kelamin betina dan berusia sekitar 30 tahun.
Baca juga: Menhut tinjau lahan perusahaan milik Presiden Prabowo untuk area preservasi gajah di Aceh
Ujang Wisnu Barata menyebutkan, gajah yang mati tersebut sebelumnya sempat mendapatkan penanganan medis dari tim BKSDA Aceh.
Namun karena kondisi gajah yang terperosok ke dalam lumpur, tim medis yang berusaha memberikan pertolongan terhadap satwa liar tersebut kesulitan memberi pertolongan, sehingga satwa tersebut kemudian mati.
“Gajah liar yang mati tersebut akhirnya dikuburkan di lokasi yang sama,” kata Ujang Wisnu Barata menambahkan.
Ia menyebutkan, berdasarkan hasil pemeriksaan oleh tim Inafis Polres Aceh Barat, tidak ditemukan tanda bekas luka akibat kekerasan atau benda tajam di tubuh gajah yang mati tersebut.
“Jadi murni gajah ini mati karena sakit, tim sudah berusaha memberikan penanganan medis, namun gajah ini kemudian mati,” katanya.
Ia menjelaskan, BKSDA Aceh selama ini giat melakukan pemantauan terhadap keberadaan satwa gajah liar di Kabupaten Aceh Barat, termasuk di daerah lainnya di Aceh.
Baca juga: Gajah liar terluka masuk kebun warga di Bener Meriah, begini reaksi BKSDA Aceh