Sejumlah nelayan di Kabupaten Pidie mengeluh tidak bisa melaut lantaran hampir dua bulan terakhir Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi langka di Pidie.

”kami menilai cara mendapatkan BBM bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tidak sesuai dengan aturan sehingga menyebabkan tidak semua nelayan mendapatkan solar subsidi,” kata Abu Laot Lhok wilayah Simpang Tiga, Tarmizi di Pidie, Jumat.

Ia menjelaskan tidak semua nelayan bisa mendapatkan jatah meskipun telah mengambil surat rekomendasi.

"Setiap hari pembagian solar hanya bertahan pada nomor antrian yang sama, yaitu antrian nomor satu sampai tujuh," kata Abu Laot Lhok.

Ia menambahkan, nomor antrian tersebut hanya diberikan pada nelayan yang sama pada hari sebelumnya. 

Padahal ia rela mengantri dari awal hingga galon tersebut tutup, tetapi tidak pernah mendapatkan jatah antrian dan BBM.

Sekretaris Panglima Laot Kabupaten Pidie, Marfian AS mengatakan terbatasnya BBM tersebut karena saat ini yang memfasilitasi solar bersubsidi untuk nelayan hanya tersedia pada satu SPBU yang berada di Jalan Baro Gampong Pulo Pisang wilayah setempat. 

Marfian menambahkan, semua nelayan yang ada di Pidie mengambil solar bersubsidi hanya pada SPBU tersebut, sehingga sangat terbatas dan sulitnya mendapatkan BBM.

“Hal ini menyebabkan tidak semua nelayan bisa melaut dan berakibat pada ekonomi serta pendapatan mereka berkurang," kata Marfian.

Ia berharap Pertamina agar memperhatikan nasib nelayan dan bersedia menginstruksikan pada beberapa SPBU di Pidie agar menyediakan BBM bersubsidi bagi nelayan. 

 

Pewarta: Mira Ulfa

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021