Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Tim gabungan Pemerintah Kabupaten Bireuen dan Badan Pengawasan Obat dan Makan (BPOM) Aceh merazia sejumlah jajanan penganan berbuka puasa di Bireuen, Kabupaten Bireuen, untuk mengantisipasi adanya pemakaian zat berbahaya.

Kepala Bidang Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya BPOM Aceh Hasbi di Bireuen, Kamis mengatakan, jajanan yang dirazia seperti mie, kue dan berbagai makanan serta minuman lainnya yang banyak dijual untuk warga selama bulan puasa.

Dari beberapa sample yang di periksa semuanya aman untuk dikonsumsi, tidak ada makanan yang mengandung zat berbahaya, seperti formalin dan borax yang sering  digunakan pedagang nakal untuk mengawetkan dan juga agar jajanannya terlihat menarik.

Tim dipimpin Bupati Bireuen H Ruslan M Daud  Bupati Bireuen terdiri dari BPOM Aceh dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen. Mereka mengambil beberapa sampel makanan untuk diperiksa, apakah mengandung zat kimia seperti formalin, borax, metanil yellow (zat pewarna) dan rodhami.

Sedangkan makanan yang diambil sempel dari Pasar Matang, Kecamatan Peusangan seperti mie, delapan puluh lima persen mengandung formalin setelah diuji melalui alat pengujian, mie yang tercampur formalin berubah warna menjadi ungu, jelas Hasbi.

Ia menambahkan, formalin adalah zat untuk mengawetkan mayat yang sangat berbahaya kalau dicampur dalam makanan atau minuman jika dikonsumsi maka akan menyebabkan gangguan pencernaan iritasi lambung, mual, dan muntah, serta jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kanker dan berbagai penyakit lainnya.

Sampel jajanan diambil itu langsung dites di mobil laboratorium keliling BPOM Aceh,  meski hasil  sementara yang dites di  Pasar Kota Juang Bireuen aman untuk dikonsumsi warga, petugas tetap akan lanjutkan pemeriksaan lagi ke laboratorium BPOM.

Pewarta: Pewarta : Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015