Meulaboh (ANTARA Aceh) - Benih ikan kecil dan udang ditemukan mati di sepanjang Kreung (sungai) Bubon, Kecamatan Sama Tiga, Kabupaten Aceh Barat, karena diduga akibat tercemar limbah kelapa sawit.

Lutan (55), tokoh masyarakat Bubon di Meulaboh, Jumat mengatakan matinya benih ikan dan udang tersebut diketahui warga dalam sepekan ini karena limbah kelapa sawit milik salah satu perusahaan perkebunan dibuang ke sungai itu.

"Kondisi ini sudah sangat parah karena hari biasanya limbah sawit ini tidak terlalu membunuh bila kondisi air sungai tinggi, tapi kalau musim kemarau seperti ini air sudah mengering maka semua ikan dan udang mati," katanya.

Dia menjelaskan, mulai dari sekitaran Gampong (desa) Suak Pangkat sampai Lhok Bubon, Kecamatan Sama Tiga, dengan total sekitar 23 desa terkena dampak pembuangan limbah kelapa sawit dari perusahaan perkebunan PT Karya Tanah Subur (KTS) Astra Agro Lestari Tbk.

Selain mematikan biota sungai yang menjadi sumber pencaharian masyarakat setempat, limbah buangan pengolahan minyak mentah kelapa sawit ini dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat yang mengkonsumsi air sungai.

"Ada sebagian masyarakat yang mengkonsumsi air dari sungai ini, malahan hampir semua masjid tempat ibadah juga menggunakan air dari Sungai Bubon, jadi kalau dibiarkan bukan hanya ikan dan udang mati tapi juga manusianya," tegasnya.

Masyarakat yang terkena dampak langsung akibat pencemaran lingkungan tersebut berencana mendatangi DPR Kabupaten Aceh Barat untuk mencarikan solusi agar dampak kerusakan lingkungan ini tidak semakin meluas dan berlarut-larut.

Pemerintah daerah dimintakan untuk mencarikan solusi, warga menawarkan agar tempat pengolahan kelapa sawit milik perusahaan itu dipindahkan ke lokasi yang jauh dari daerah aliran sungai (DAS) sehingga kerusakan lingkungan dapat diminimalisir.

"Pertama sekali kami minta pabrik itu dijauhkan dari sungai, kalau masih dekat saya rasa tidak akan bisa ditangani. Saat ini sudah 23 desa yang terkena dampak di sini sampai ke sungai Kuala Bubon," imbuhnya.

Pasca kejadian terkaparnya ikan dan udang mati serta mabuk di sepanjang sungai, masyarakat di kawasan itu berburu udang dan ikan dengan masuk langsung ke dasar sungai membawa alat tangkap seperti kelambu jaring.

Sementara itu, Humas Astra Agro Lestari Tbk area Aceh Rizwan yang dikonfirmasi membenarkan adanya kebocoran pembuangan limbah perusahaan mereka akan tetapi mengenai kematian biota air sungai itu masih diselidiki.

"Tim kita sudah turun mengambil sample air untuk uji laboratorium di Banda Aceh, belum dapat kita bilang biota sungai itu mati karena limbah, biasa saja ada yang sengaja meracunnya karena jarak sungai tempat pembuangan dengan lokasi matinya benih ikan dan udang ini belasan kilometer," sebutnya.

Rizwan mengatakan, sekitar kawasan pembuangan limbah perusahaan KTS tidak ada air yang tercemar maupun biota dalam sungai yang mati seperti yang terjadi di sekitaran alur sungai beberapa desa lain, malahan warga berada dekat dengan kawasan perusahaan masih bisa memancing ikan di alur sungai itu.

Pewarta: Pewarta : Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015