Blangpidie (ANTARA Aceh) - Ketua Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) Provinsi Aceh, Dr Hasanuddin Yusuf Adan menyampaikan bahwa implementasi ekonomi islam tidak akan terlepas dari rentetan sejarah perjuangan banggsa dan umat islam di Indonesia ini.

“Kita berharap, dalam seminar ini akan muncul kembali “ emas” yang telah lama terendam dalam lumpur,”kata ketua DDII Aceh Hasanuddin Yusuf Adan dalam acara seminar Internasional penerapan ekonomi islam di Blangpidie, Senin.

Seminar Internasional yang di laksanakan oleh pengurus DDII Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) diikuti ratusan peserta dari seluruh Aceh dan luar negeri tersebut bertempat di gedung DPRK Abdya selama 2 hari, yakni, Senin dan Selasa.

Hasanuddin menambahkan, ekonomi islam yang dalam proses penjajahan negara-negara yang mayoritas muslim dikubur dalam-dalam oleh para penjajah, sehingga yang teraplikasi dalam kehidupan sekarang hanyalah ekonomi kapitalis.

“sebagaimana islam menekankan bahwa dalam menerapakan ekonomi tidak boleh adanya qahar akan tetapi harus stransparan dalam implementing Islamic Economics. Tidak boleh dekat dengan riba apalagi memakan riba,”katanya

Selain dari itu, tambahnya, dalam melakukan transaksi ekonomi islam itu harus berdasarkan senang sama senang, baik dalam proses jual beli di pasar, transaksi ekonomi skala besar dalam sisitm pemerintahan maupu dalam sisitm menangani proyek negara harus senang sama senang dan tidak boleh adanya unsur paksaan.

“jadi, sisitim inilah yang harus kita cuatkan kembali dalam seminar ini, Alhamdulillah, pemerintah Aceh dan pemkab Abdya sudah komit untuk mewujudkan Bank Aceh menjadi bank syariah secara full” katanya menambahkan.

Kalau sistim ini terjadi, maka akan nampak kesejahteraan rakyat Aceh suatu massa yang akan datang, umat islam di Aceh sejahtera dan penuh dengan ukhuwah islamiyah dalam melakukan menerapkan ekonomi islam ini. InsyaAllah. katanya

Amatan dilapangan, pemateri dalam acara seminar Internasional penerapan ekonomi islam tersebut yakni, Prof. Dr, Patmawati Ibrahim, pakar ekonomi syariah dan zakat dari Negara Malaysia. Prof. Dr. Tgk.H. Muslim Ibrahim, MA, guru besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan Prof.Dr, KH Didin Hafidhuddin,MS ketua Baznas pusat.

Sedangkan yang hadir di antaranya Bupati Abdya, Jufri Hassannuddin, Muspida setempat, ketua DDII pusat yang diwakili oleh Ade Salamon, badan eksekutif direktur lazis dewan dakwah, dan para ulama dalam kabupaten Abdya serta ratusan peserta seminar dalam negeri dan luar negeri.

Pewarta: Pewarta : Suprian

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015