PBB, New York (ANTARA Aceh) - Kepala Misi Pemelihara Perdamaian PBB di Republik Afrika Tengah (CAR) telah mundur setelah tuduhan paling akhir mengenai pelecehan oleh prajurit pemelihara perdamaian, kata Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Rabu (12/8).

Babacar Gaye dari Senegal "menyerahkan pengunduran dirinya atas permintaan saya," kata Ban di Markas Besar PBB, New York, kepada wartawan, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis. Ia mengatakan ia merasa "sedih, marah dan malu" oleh laporan yang beredar lagi mengenai bertahun-tahun pelecehan dan eksploitasi seksual oleh pasukan PBB.

"Saya percaya banyaknya jumlah tuduhan yang mengganggu yang telah kita saksikan di banyak negara --tapi terutama di Republik Afrika Tengah pada masa sebelum dan sejak prajurit pemelihara perdamaian PBB digelar -- berbicara mengenai perlunya untuk bertindak sekarang," kata Ban.

Pernyataan pemimpin PBB itu dikeluarkan sehari setelah organisasi hak asasi manusia internasional,  Amnesty International, mengatakan mereka memiliki bukti yang sangat kuat menunjukkan bahwa prajurit pemelihara perdamaian PBB di Republik Afrika Tengah telah memperkosa anak perempuan yang berusia 12 tahun dan tampaknya secara membabi-buta membunuh anak lelaki yang berusia 16 tahun dan ayahnya.

"Bukti kami dengan kuat menunjukkan bahwa seorang prajurit pemelihara perdamaian PBB memperkosa seorang perempuan muda dan pasukan pemelihara perdamaian PBB secara membabi-buta membunuh dia warga sipil," kata Joanne Mariner, penasehat senior tanggap krisis di Amnesty International, di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan organisasi itu pada Selasa (11/8).

Ban secara pribadi tampil di depan insan media untuk menanggapi tuduhan tersebut serta masalah yang lebih luas, pelecehan dan eksploitasi seksual, oleh prajurit pemelihara perdamaian PBB. Ia menjabarkan rencananya bagi tindakan cepat guna menangani masalah yang ia katakan mengubah kepercayaan pada prajurit pemelihara perdamaian PBB jadi ketakutan.

Ban mengatakan ia telah menyerukan diadakannya pertemuan khusus Dewan Keamanan PBB pada Kamis guna membahas masalah tersebut.

Ia juga menyatakan ia berencana berbicara dengan semua wakil khusus, komandan pasukan dan komisaris polisi dalam semua operasi pemelihara perdamaian melalui telekonferensi video gabungan pada Kamis guna menggaris-bawahi tanggung-jawab mereka untuk menangani masalah itu.

Ia menegaskan, "Hari ini dan setiap hari, pesan saya jelas: Eksploitasi seksua dan penyelewengan wewenang tak mempunyai tempat --setidaknya pada semua kalangan di PBB yang menyokong hak asasi anak-anak dan perempuan di dunia."
   
Tekanan meningkat atas Misi PBB di CAR (MINUSCA), yang sudah menghadapi pemeriksaan sehubungan dengan caranya menangani tuduhan serupa baru-baru ini. Menurut laporan media, tentara Prancis melakukan pelecehan seksual pada anak-anak lelaki muda yang kelaparan di satu pusat bagi rakyat yang menjadi pengungsi di dalam negeri mereka di Bangui, Ibu Kota Republik Afrika Tengah, antara Desember 2013 dan Juni 2014.

(Uu.C003)

Pewarta:

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015