Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari mengenang sosok Margiono (karib disapa MG) sebagai salah satu tokoh pers Indonesia yang selalu peduli terhadap peningkatan profesionalisme wartawan.
Oleh karena itu, ia menyampaikan insan pers Indonesia terutama organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) berduka atas wafatnya Margiono yang juga mantan ketua PWI Pusat.
"Dia selalu back up (mendukung, red.) program-program PWI dan dia sangat concern (peduli, red.) pada peningkatan profesionalisme wartawan," kata Atal mengenang sosok mendiang Margiono saat dia dihubungi di Jakarta, Selasa.
Ia lanjut menyampaikan Margiono merupakan sosok yang merangkul semua kelompok dan tidak pernah terlibat dalam konflik.
"Pak Margiono tidak pernah konflik, tidak pernah marah. Baik sekali. Dia tidak pernah pilih-pilih orang. Siapa pun dia dukung," ujar Atal mengenang.
"Dia juga selalu bercanda, tetapi serius," tambah Ketua Umum PWI Pusat mengenang sosok Margiono.
Atal menyampaikan ia pribadi cukup terkejut dan merasa kehilangan atas kepergian Margiono.
"Semua tidak menduga Pak Margiono akan secepat itu pergi, apalagi saya beberapa waktu lalu sekitar dua minggu lalu, masih berkomunikasi dengan beliau, karena COVID-19 (komunikasi) selalu via telepon," tutur Atal.
Dalam percakapan terakhir itu, ia sempat menanyakan kabar Margiono dan mengundang tokoh pers itu untuk hadir ke peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Kendari, Sulawesi Utara, pada 9 Februari 2022.
"Pak Margiono bersemangat (untuk hadir pada peringatan HPN)," ucap Atal.
Ia lanjut menceritakan almarhum pun berniat menghubungi langsung Sekretariat PWI untuk mengonfirmasi langsung kehadirannya pada peringatan Hari Pers Nasional tahun ini.
Namun, keinginan itu pupus setelah Margiono dinyatakan meninggal dunia pada pukul 09.02 WIB setelah dirawat beberapa hari di RS Modular Pertamina Simprug karena COVID-19.
"Tentu saya terkejut mendengar dia pergi," ujar Atal yang suaranya bergetar menahan tangis.
Jenazah Margiono saat ini dimakamkan di TPU Jelupang Griya Asri, Tangerang, Banten.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Oleh karena itu, ia menyampaikan insan pers Indonesia terutama organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) berduka atas wafatnya Margiono yang juga mantan ketua PWI Pusat.
"Dia selalu back up (mendukung, red.) program-program PWI dan dia sangat concern (peduli, red.) pada peningkatan profesionalisme wartawan," kata Atal mengenang sosok mendiang Margiono saat dia dihubungi di Jakarta, Selasa.
Ia lanjut menyampaikan Margiono merupakan sosok yang merangkul semua kelompok dan tidak pernah terlibat dalam konflik.
"Pak Margiono tidak pernah konflik, tidak pernah marah. Baik sekali. Dia tidak pernah pilih-pilih orang. Siapa pun dia dukung," ujar Atal mengenang.
"Dia juga selalu bercanda, tetapi serius," tambah Ketua Umum PWI Pusat mengenang sosok Margiono.
Atal menyampaikan ia pribadi cukup terkejut dan merasa kehilangan atas kepergian Margiono.
"Semua tidak menduga Pak Margiono akan secepat itu pergi, apalagi saya beberapa waktu lalu sekitar dua minggu lalu, masih berkomunikasi dengan beliau, karena COVID-19 (komunikasi) selalu via telepon," tutur Atal.
Dalam percakapan terakhir itu, ia sempat menanyakan kabar Margiono dan mengundang tokoh pers itu untuk hadir ke peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Kendari, Sulawesi Utara, pada 9 Februari 2022.
"Pak Margiono bersemangat (untuk hadir pada peringatan HPN)," ucap Atal.
Ia lanjut menceritakan almarhum pun berniat menghubungi langsung Sekretariat PWI untuk mengonfirmasi langsung kehadirannya pada peringatan Hari Pers Nasional tahun ini.
Namun, keinginan itu pupus setelah Margiono dinyatakan meninggal dunia pada pukul 09.02 WIB setelah dirawat beberapa hari di RS Modular Pertamina Simprug karena COVID-19.
"Tentu saya terkejut mendengar dia pergi," ujar Atal yang suaranya bergetar menahan tangis.
Jenazah Margiono saat ini dimakamkan di TPU Jelupang Griya Asri, Tangerang, Banten.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022