Washington (ANTARA Aceh) - Pentagon pada Senin (14/9) menyatakan pembangunan militer Rusia baru-baru ini di Suriah menunjukkan bahwa Moskow bermaksud mendirikan pangkalan militer di Suriah.

"Kami telah melihat petunjuk dalam beberapa hari belakangan bahwa Rusia telah mengerahkan orang dan sumber daya ke daerah di sekitar Latakia (Provinsi di pantai Suriah) dan pangkalan udara di sana. Tindakan itu menunjukkan Rusia bermaksud mendirikan semacam pangkalan operasi udara ...," kata Juru Bicara Pentagon Jeff Davis dalam satu taklimat harian.

Davis mengatakan Pentagon secara seksama memantau pembangunan itu, tapi tak bersedia memberikan perincian lebih lanjut berkaitan dengan personel dan peralatan militer yang diterbangkan ke dalam wilayah Suriah.

Meskipun menyatakan dukungan militer Rusia buat Pemerintah Suriah "tak membantu dan mengandung resiko", Davis tak bersedia mengomentari apakah koalisi pimpinan AS telah mengundang Rusia untuk bergabung dalam operasi udara terhadap negara Islam (IS).

"Kami telah mengatakan sebelumnya bahwa kami akan menyambut sumbangan Rusia bagi seluruh upaya global terhadap IS," kata Davis, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.

Pada Senin, New York Times melaporkan sedikitnya tujuh pesawat-angkut raksasa milik Rusia, Condor, telah lepas-landas dari Rusia selama satu pekan belakangan menuju Suriah dan melewati wilayah udara Iran serta Irak. Surat kabar tersebut mengutip keterangan para pejabat AS yang tak ingin disebutkan jati diri mereka.

Di bawah tekanan AS, Bulgaria --satu anggota NATO-- sudah menutup wilayah udaranya buat pesawat Rusia.

Namun Pemerintah Irak sejauh ini belum melakukan tindakan dan masih membuka wilayah udaranya buat pesawat Rusia meskipun di desak oleh para diplomat AS agar mengikuti contoh Bulgaria pada awal September.

(Uu.C003)

Pewarta:

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015