Pemerintah Kota Banda Aceh mendukung warganya untuk membudidayakan madu linot (kelulut) sebagai upaya meningkatkan ekonomi melalui usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masing-masing.

"Baru ini kita melihat langsung usaha budidaya lebah linot, sangat berpotensi meningkatkan ekonomi warga Banda Aceh pada bidang UMKM," kata Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin, di Banda Aceh, Jumat.

Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Zainal Arifin atau Chek Zainal saat mengunjungi langsung lokasi penangkaran lebah madu linot tanpa sengat trigona, di Gampong Bitai.

Zainal mengatakan, madu trigona dihasilkan oleh lebah kecil, rasa madu linot tersebut sangat unik dan berbeda dari madu biasanya. Di mana, rasanya itu manis dengan sensasi asam segar buah serta memiliki nutrisi serta memiliki gizi lebih tinggi dari pada lebah normal.

"Maka ini sangat bagus untuk dibudidayakan warga, apalagi bisa dilakukan di halaman rumah dan tidak mengganggu lingkungan sekitar," ujarnya.

Sementara itu, Pengelola Linot H Herwan mengatakan usaha budidaya lebah linot tersebut dapat dilakukan di mana saja asalkan di lingkungan sekitar pembudidayaan tersedia tumbuh-tumbuhan yang cukup bagi linot menghasilkan madu.

"Linot ini sangat berbeda dengan lebah hutan, kalau membudidayakan linot ini sumber pakannya juga mudah, karena langsung dari tumbuh-tumbuhan yang ada," kata Herwan.

Dalam kesempatan ini, Kabid Pertanian dan Peternakan DPPKP Kota Banda Aceh Sabri menyampaikan, pada 12 Februari 2022 mendatang akan diadakan festival madu Aceh yang dilaksanakan di Lambadeuk Aceh Besar, dan warga Banda Aceh bisa mengikutinya.

"Warga Banda Aceh bisa ikut partisipasi dalam event ini, selain menambah ilmu nantinya peserta juga bisa buka usaha tambahan di lahan rumah sebagai usaha sampingan," kata Sabri.
 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022